Baca Juga : Mau Beli Helm Branded Seken? Perhatikan Kondisi Ini Biar Gak Ketipu
Menurut Rossi, regulasinya sudah tepat, karena meski hukumannya berat, manfaat dan kedisiplinan lebih terjaga.
"Bagiku, tentu aturannya sangat kaku karena memang itu untuk menjaga," kata Rossi dilansir dari Paddock-GP.com.
"Kau tidak bisa bergerak sedikitpun karena kau akan mendapat keuntungan ketika sudah bergerak dan itu situasi yang tidak bisa ditawar," tambah Rossi.
Baca Juga : Enggak Mau Kalah Pamor, Pelek Honda Jazz Nemplok Di Trike Ninja 1000
"Jadi ya begitu, memang sih penaltinya agak berat, karena kau kehilangan 30-35 detik karena ride through, dan balapannya sudah berakhir bagimu," sebut The Doctor.
"Mungkin kami bisa memperhitungkan hukuman lebih ringan, tapi aturan ini bagus untuk memastikan tidak ada yang bergerak," tegas pembalap dari Italia ini.
Valentino Rossi juga anggap, perubahan regulasi malah bikin situasi semakin kacau.
Itu karena pembalap yang mendapat hukuman sesuai aturan lama, bakal merasa dirugikan dan tidak terima.
Baca Juga : Awas 7 Model Plat Nomor Bisa Ketilang, Jadi Incaran Polisi Saat Razia
"Ya kami sudah memikirkan long lap penalty, banyak yang setuju," tukas Rossi.
"Tapi, di saat yang sama, Cal protes karena peraturan ganti setelah dia mendapat hukuman, dia protes karena itu tidak adil, dan diskusi lanjut lagi," sebut Rossi.
Rossi sarankan, lebih baik kalau ada aturan baru, itu untuk musim yang baru saja.
Lalu bagaimana dengan kalian pembaca Gridmotor.id, lebih baik dimulai musim 2019 atau tahun depan?
Artikel ini telah tayang di motorplus-online.com dengan judul Banyak Kasus Jump Start di MotoGP, Valentino Rossi Beri Jawaban Menohok
KOMENTAR