GridMotor.id - Sebelum mengangkut helm premium, wajib tahu dan kenali dulu helm tersebut
Jangan sampai salah beli, karena ada perbedaan desain antara helm buatan Asia dan Eropa.
Lalu, apa saja sih perbedaan keduanya?
“Berdasarkan pengalaman, karakter helm kurang lebihnya mirip seperti motor asal kedua benua tersebut,” yakin Arif Rahman, pemilik toko spesialis helm seken branded Arf Performance.
Baca Juga : Oli Kental Biang Kerok Motor Boros, Ini Jenis Oli Rekomendasi Pabrikan
Baca Juga : Foto-foto Yamaha NMAX Facelift Beredar Luas, Begini Jawaban Pihak Dealer
Dalam memilih helm, beberapa aspek seperti ukuran, model, serta harga adalah hal yang paling utama untuk ditentukan.
“Dari segi ukuran, keduanya ada yang menawarkan custom fitting. Namun dalam kondisi standar biasanya produk Asia lebih pas di kepala orang Indonesia,” jelasnya.
Oleh sebab itu, belakangan pabrikan Eropa juga menawarkan ukuran khusus kepala Asia dengan istilah Asian Fit.
Kalau dari segi model, bisa dikatakan bahwa produk Eropa tampil lebih menarik dan beragam dibanding produk Asia.
Baca Juga : Jangan Bingung, Ini Tips Bikin Awet Komstir Honda Vario 125
“Helm merek Eropa punya model beragam, sehingga harganya ada yang lebih murah atau lebih mahal dibanding merek Jepang atau helm lokal,” tambah Arif.
Untuk kemiripan karakter helm dengan motor produk Eropa utamanya ada pada aspek perawatan dan suku cadang.
“Helm Eropa ketersediaan suku cadangnya lebih sulit didapat dan harganya cenderung mahal. Selain itu lebih sensitif akan cuaca di Asia,” ujarnya kemudian.
Selain itu, dari segi bentuk helm juga masing-masing punya ciri khas.
Baca Juga : Vinci Construction, Investor yang Akan Bangun Sirkuit MotoGP Mandalika
Helm bikinan pabrikan Asia punya desain lebih membulat.
Sedangkan helm buatan Eropa umumnya punya desain lebih besar dan area dagu yang lebih besar.
Ini berkaitan juga dengan bentuk kepala yang memang agak berbeda antara kebanyakan orang Asia dan kebanyakan orang di Eropa.
Makanya, desain juga berbeda.
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Fadhliansyah |
KOMENTAR