MOTOR Plus-Online.com - Memilih minyak rem enggak boleh asal.
Soalnya, pemilihan minyak rem juga menyangkut dengan aspek keselamatan saat berkendara.
Tingkatan minyak rem di pasaran seperti DOT 3, 4, 5 hingga 5.1 punya peruntukan masing-masing.
Bukan berarti, semakin tinggi DOT-nya semakin pakem loh.
Baca Juga : Jangan Bingung, Ini Tips Bikin Awet Komstir Honda Vario 125
“Untuk penggunaan harian hanya dianjurkan maksimal DOT 4. Hal ini berlaku mulai dari motor kecil hingga moge sekalipun,” jawab Abdu, staf bengkel One3 Motoshop kepada GridOto.com di Tangerang, Banten.
Dengan kata lain, memilih minyak rem juga bukan berdasarkan dari jenis rem seperti axial atau radial.
Sebab ada anggapan bahwa motor besar dengan rem radial perlu tingkatan minyak rem yang lebih tinggi agar lebih pakem, padahal tidak.
“Untuk pakem atau tidaknya lebih ditentukan komponen pengereman seperti master, slang rem dan kaliper yang terpasang. Bukan dari minyak rem,” yakinnya.
Baca Juga : Vinci Construction, Investor yang Akan Bangun Sirkuit MotoGP Mandalika
Tingkatan DOT yang banyak tertera pada minyak rem hanya menggambarkan titik didih minyak rem.
Sebagai informasi, DOT 3 punya titik didih di angka 205 Celsius dan DOT 4 sedikit lebih tinggi yaitu 230 Celsius.
Sedangkan minyak rem DOT 5 dan 5.1 dengan titik didih hingga 270 Celcius hanya dipakai untuk keperluan balap.
“Saat dipakai balap, tentu diperlukan minyak rem dengan titik didih yang lebih tinggi. Tujuannya supaya rem tetap berfungsi optimal dalam keadaan sangat panas,” lengkap Abdu.
Baca Juga : Bahaya Banget, Begini Ciri Per Kampas Rem Putus, Bisa Celaka
Kekurangannya, minyak rem DOT 5 dan 5.1 tersebut perlu segera dikuras setelah dipakai agar sil karet sistem pengereman tidak mudah getas.
Alasannya karena minyak rem dengan DOT lebih tinggi punya kandungan kimia yang lebih keras.
Nah, berarti pilihlah minyak rem sesuai spesifikasi sistem pengereman kalian.
Mengganti rem dengan DOT yang lebih tinggi enggak membuat rem kalian lebih pakem.
Baca Juga : Dua Kiprok Favorit Bikers, Bikin Kelistrikan Motor Jadi DC
Malah, bisa merusak seal dan karet di sistem pengereman karena cairan kimianya lebih keras.
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR