2. Helm modular lebih mudah dikenakan
Problem khas rider berkacamata, kita harus melepas kacamata dulu sebelum memakai helm full face.
Solusinya, bisa memilih helm modular atau flip-up, yang viral karena dikenakan Presiden Jokowi saat pembukaan Asian Games 2018.
Disebut modular, karena modelnya seperti full face dengan bagian rahang dapat dibuka, hingga menjadi half face.
Helm ini cocok untuk pengendara kacamata karena akses mengenakan kacamata yang cukup lebar tanpa harus lewat visor.
3. Sudah ada helm yang kompatibel dengan kacamata
Yang membuat rider berkacamata sakit ketika memakai helm full face, karena tangkai frame kacamata terjepit busa helm.
Untungnya sudah ada helm-helm yang kompatibel dengan kacamata, biasa disebutnya sunglasses fit.
"Jadinya, cheekpad serta bentuk helm memiliki sedikit ruang bagi gagang kacamata agar nyaman dipakai,” ucap Eato.
Biasanya helm yang sunglasses fit, ada keterangannya di cheekpad / busa pipi helm, yang menandakan ada ruang untuk tangkai kacamata.
4. Tidak apa-apa memakai half-face
Kalau dirasa tidak menemukan helm full face yang pas, bisa kembali memakai helm half-face.
Meski untuk pilihan model sebenarnya kembali lagi ke kesadaran, keamanan serta kenyamanan masing-masing pengendara.
Jika dirasa helm half face lebih nyaman, pastikan kecepatan sepeda motor tidak terlalu kencang.
“Seperti half face, kecepatan yang direkomendasikan penggunaannya sekitar 60 kpj. Masih ok. Kembali lagi ke mental bawa motornya," jelas Eato.
"Kalau pakai half face terus dia pakai moge, itu tentu lebih beresiko. Bicara aman jelas full face, termasuk bicara bahan helm premium berbeda dengan helm non premium,” tutup Eato.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR