Gridmotor.id - Sangat beresiko fatal bagi Pertamina apabila benar menjual Pertalite dengan kualitas buruk dan dianggap jadi lebih boros.
Pasca kenaikan harga, banyak masyarakat yang mengeluh soal Pertalite.
Keluhannya pun tidak main-main, yakni Pertalite dianggap jadi lebih boros.
Bahkan tidak sedikir masyarakat yang pada akhirnya beralih ke SPBU swasta seperti Vivo.
Bahkan sebagian masyarakat yakni beralih SPBU Vivo jauh lebih efektif ketimbang membeli Pertalite di SPBU Pertamina.
Pihak Pertamina sudah memberikan klarifikasi bahwa tidak ada penurunan kualitas harga Pertalite naik.
Menurut Pertamina kualitas Pertalite yang dijual sekarang sama seperti yang sebelum naik harga.
Rupanya harga Pertalite naik jadi boros dan dianggap cepat menguap dijelaskan oleh ahli bahan bakar dari ITB.
Baca Juga: Pertalite Dianggap Boros Hingga Pertamina Terkesan Abai Terhadap Suara Masyarakat
Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri, coba memberikan penjelasannya.
Menurutnya kesalahannya bukan pada Pertalite melainkan cara beli masyarakatnya.
"Tak sedikit kebiasaan pemilik kendaraan beli bensin berdasarkan nominal (patokan) Rupiah, bukan literan," buka Pak Yus, sapaan akrabnya.
Tak sadar, kenaikan harga Pertalite dengan pembelian nominal yang sama tentu mengurangi jumlah literan yang didapat.
Sebelumnya Pertalite dijual Rp 7.650/liter yang sekarang menjadi Rp 10.000/liter.
Contoh biasanya beli Rp 100 ribu dapat 13,07 liter, sekarang hanya 10 liter.
"Karena lebih sedikit dapatnya jadi penggunaan Pertalite terasa lebih boros dari segi jarak tempuh yang bisa dicapai," ujar Pak Yus.
Pak Yus juga menilai ada resiko fatal apabila Pertamina menjual Pertalite dengan kualitas buruk.
Baca Juga: Geger Warga Bengkulu Tidak Boleh Beli Pertalite, Cleaning Service SPBU Jadi Biang Masalah
"Kalau penguapan rasanya tidak mungkin, kerugian SPBU bisa sangat besar karena sudah ada target minimum volume Pertalite yang dijual harian," kata Pak Yus.
"Jika penguapan berlebih, volume Pertalite yang diterima tidak sebanyak saat diisi ke kendaraan," tandasnya.