Gridmotor.id - Pihak Astra Honda Motor (AHM) menyambut baik bila memang BBM jenis Pertalite dikhususkan untuk motor di bawah 250 cc.
Adanya wacana Pertalite khusus untuk motor di bawah 250 cc ditanggapi dengan baik oleh pihak AHM.
General Manager Corporate Communications PT AHM, Ahmad Muhibbudin, melihat ada yang unik dari pemotor 250 cc ke atas di Indonesia.
Kebanyakan pemotor tersebut dari awal sudah tidak lagi menggunakan Pertalite.
Sehingga manakala ada kebijakan pembatasan Pertalite, maka hal itu tidak akan mengganggu penjualan motor AHM di 250 cc ke atas.
“Mereka (pecinta sepeda motor) itu pride-nya naik kalau mereka gunakan BBM non-subsidi. Ini merupakan fenomena unik, terkhususus pada segmen 250 cc," kata dia dalam acara Workshop Wartawan Industri di Menara Astra, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
"Kalau isunya tadi 250 cc ke atas itu tidak jadi isu di pengguna sepeda motor, karena motor di atas 250 cc itu mestinya menggunakan jenis BBM nonsubsidi karena itu akan pengaruhi power dan kenyamanan kendaraan mereka,” lanjut Muhib.
Sehingga, pembatasan BBM bersubsidi mendatang dipercaya tidak akan langsung membawa dampak terhadap penurunan penjualan pada motor Honda pada segmen 250 cc ke atas.
Baca Juga: Isu Konsumsi Pertalite Makin Boros, Ahli Singgung Beberapa Faktor
Namun untuk dampak kenaikan harga BBM yang saat ini mencapai 30 persen dari sebelumnya, diakui memiliki potensi membuat pasar roda dua bergejolak.
Tetapi dengan catatan, hanya bila makro ekonomi bergerak negatif.
"Dalam jangka pendek, dampak itu belum terasa. Begitu pula dengan kenaikan suku bunga acuan BI (saat ini 4,25 persen).
Mungkin, dampaknya lebih ke sisi masyarakat, kalau penjualan sampai saat ini belum dan kami pelajari terus," katanya.
"Suku bunga ini menjadi salah satu instrumen yang mempengaruhi inflasi. Jadi mungkin pada jangka panjang bisa saja berdampak. Ini yang kami pelajari dan diskusikan khususnya ke perusahaan pembiayaan," lanjut Muhib.
Sekedar informasi, Pemerintah berencana membatasi penyaluran harga Pertalite di Indonesia dalam waktu dekat.
Adapun hal itu juga sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 yang saat ini sedang disempurnakan.
Dengan metode itu, diharapkan mampu mempertaam ketepatan pemanfaatan BBM subsidi yang salah satunya adalah Pertalite.
Baca Juga: Harga Naik Penjualan Terbatas, Para Pemotor Harus Lapang Dada saat Beli Pertalite
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pembatasan BBM bersubsidi akan dilakukan sesuai dengan kapasitas mesin.
Khusus roda dua, hanya diberikan pada motor di bawah 250 cc.