Pembalap yang pernah setahun mencicipi World Superbike ini mengaku berat melihat Marquez kompetitif sejak datang ke MotoGP.
"Menggantikan Marc tidak pernah mudah. Dia adalah juara besar, dia menang banyak di sini. Di satu sisi ini keuntungan buatku, tapi juga beban bagiku," ujar Stefan Bradl dalam video Behind The Dream yang dirilis HRC.
"Aku cemburu ketika Marc datang ke MotoGP. Kami tak pernah berbicara karena kami dulunya rival berat. Aku menang titel darinya jadi aku ingin mengalahkannya tapi dia jauh lebih cepat," jelas pria asal Jerman ini.
Publik pun mudah melupakan bagaimana Bradl pernah mengalahkan Marc Marquez di Moto2, karier kedua pembalap sangat timpang kala itu.
"Aku penasaran apa aku bisa lebih cepat darinya, aku tak bisa menjawabnya. Pada usia 23 tahun aku harus menerima semua situasinya dan itu sangat berat," ujar Bradl.
"Aku sangat menghormatinya sebagai pembalap karena dia sangat berbakat, tapi dia lebih cepat dariku dan aku membencinya. Dia menghancurkanku," tegas pria 32 tahun ini.
Dan bertahun-tahun setelahnya, kini keduanya bahu membahu membangun motor kompetitif di garasi HRC.
Baca Juga: Fabio Quartararo Tuding Motor Yamaha YZR-M1 Penyebab Kalahnya Di MotoGP San Marino 2022
Keduanya sama-sama menjadi pilar utama usaha HRC untuk bangkit.
Bradl jadi pembalap tes, Marquez jadi andalannya.
"Kami bekerja sama untuk masa depan dan kami melakukan yang terbaik," jelas Bradl.