Kala Ratusan Buruh Tuntun Motor, Jadi Simbol Tidak Mampu Beli Pertalite

By Albi Arangga, Rabu, 7 September 2022 | 06:34 WIB

Ratusan buruh menuntun motor mereka sebagai simbol tidak mampu membeli Pertalite pasca harganya naik.

"Tujuannya adalah meminta gubernur membuat surat rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan DPR agar membatalkan kenaikan harga BBM," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.

Dalam demo tersebut, buruh mendesak DPR membentuk panitia khusus (pansus) atau panitia kerja (panja) dalam membahas kenaikan harga BBM.

"Kami memastikan, jika Panja atau Pansus tidak dibentuk, DPR bertanggung jawab jika terjadi kerusuhan sosial," kata Said.

Semenatar itu, Sebanyak 673 personel gabungan dari TNI, Polri, hingga Satpol PP juga disiagakan untuk mengawal jalur yang dilintasi massa.

Titik penjagaan termasuk di jalur lintasan di TL (traffic light) Slipi, TL Tomang, TL Grogol, TL Cengkareng, Warung Gantung Kalideres Jakarta Barat, TL Joglo, TL Singalaga, TL Ketapang, TL Glodok, dan Asrama Petamburan.

Ini dilakukan sebagai bentuk pengawalan massa yang melintas di wilayah Jakarta Barat hingga ke depan Gedung DPR.

"Hal ini dilakukan untuk memberikan keamanan serta kelancaran masyarakat yang akan menyalurkan aspirasinya di Istana Negara maupun Gedung MPR/DPR RI," ujar Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Pasma Royce

Baca Juga: Pajak Motor Mati Auto Tak Bisa Beli Pertalite? Menteri BUMN Beri Penjelasan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Gelar Aksi Dorong Motor dari Tomang ke DPR"