"Dengan Gaji Buruh aja Hidup Kita Pas-pasan, Apalagi Ditambah BBM Naik..."

By Harits Suryo, Selasa, 6 September 2022 | 18:40 WIB

Pengguna jalan melintasi jalur Transjakarta saat terjadi demonstrasi dari elemen buruh depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Mereka menolak kenaikan harga BBM.

Gridmotor.id - "dengan gaji buruh saja hidup kita pas-pasan, apalagi ditambah kenaikan harga BBM" ujar seorang peserta aksi demo.

Pada Sabtu 3 September 2022, pemerintah resmi menaikkan harga BBM yang membuat gempar masyarakat Indonesia.

Pasalnya kenaikan tersebut diumumkan secara tiba-tiba dan hanya butuh waktu setengah jam untuk merubah harga bensin lama menjadi baru.

Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter Rp 6.800 per liter

Kemudian Pertamax non subsidi naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Kenaikan BBM terus tuai penolakan dari sejumlah elemen masyarakat.

Kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah pada Sabtu lalu menimbulkan dampak ekonomi pada kehidupan sehari-hari.

Salah satu massa buruh demo mengaku kenaikan BBM berdampak juga pada kehidupan sehari-harinya.

Baca Juga: Asosiasi Ojol Harap Pemerintah Berpihak Ke Driver Ojol Ketimbang Aplikator Sebelum Kenaikan Tarif

"Kalau BBM naik itu pengaruhnya ke semua," ujar Umay (40), salah satu peserta aksi demo penolakan kenaikan BBM asal Tangerang.

Selain sebagai pekerja, Umay mengatakan dirinya juga merupakan orang tua, istri, dan ibu rumah tangga.

Naiknya BBM, berimbas pada kebutuhan bahan pokok yang ikut naik, seperti minyak goreng, telur, susu, dan juga listrik.

"Misal, masak telur kan pakai minyak goreng, minyak goreng juga naik. Berangkat kerja juga naik motor, transportasi naik, susu juga ikutan naik," lanjut Bu Umay.

Hal serupa juga dirasakan oleh Kumbolo (47) yang ikut terkena dampak kenaikan BBM.

Saat ditemui oleh Kompas.com di lokasi demo, Kumbolo mengaku yang biasanya membeli bensin seharga Rp 20.000 untuk seminggu, sekarang hanya cukup untuk tiga hari.

"Gaji buruh yang paling gede paling berapa sih? Rp 5 juta sampai Rp 5,5 juta. Sekarang BBM naik. Yang (gaji) belum naik aja, hidup kita pas-pasan, bahkan cenderung gali lubang tutup lubang. Apalagi dengan kenaikan BBM, yang ada kita gali lubang terus," keluh pria yang berasal dari Bekasi itu.

Kumbolo berharap pemerintah bisa mendengar aspirasi mereka untuk mencabut kenaikan BBM dan juga Omnimbus law.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Gaji Belum Naik Saja Kami Hidup Pas-pasan, Apalagi Ada Kenaikan Harga BBM...""