Gridmotor.id - Setelah ojol menggelar unjuk rasa, setelah itu para mahasiswa pun menggelar unjuk rasa tolak kenaikan BBM bersubsidi.
Sekitar pukul 15.00 WIB, massa pengemudi Ojol akhirnya membubarkan diri. Mereka mengambil aksi unjuk rasa setelah perwakilan Ojol selesai beraudiensi dengan Komisi V DPR RI.
Setelah sepi beberapa saat, area depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI kembali dipadati oleh massa aksi. Giliran massa dari kelompok HMI yang menggelar aksi unjuk rasa.
Terdapat sejumlah tuntutan yang dibawa massa aksi HMI dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Gedung DPR/MPR pada Senin hari ini.
Salah satunya adalah menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama mengungkapkan, rencana tersebut dianggap semakin membebani masyarakat usai dilanda pandemi Covid-19.
"Menolak rencana kenaikan harga bbm bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat," kata Raihan di atas mobil komando.
Selain itu, massa aksi juga meminta pemerintah mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik, dan mendesak pemerintah memberantas mafia di sektor Migas serta pertambangan.
"Mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas (migas) dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum yang adil dan transparan dari hulu ke hilir," ungkap Raihan.
Dalam aksinya, massa juga melakukan aksi bakar ban dan spanduk tepat di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Mabuk Bareng Berujung Ribut, Pemotor Vespa Ekstrem Hajar Anak Punk Sampai Babak Belur di Tuban
Beberapa massa aksi bahkan memukuli gerbang dengan bambu, dan melempar botol hingga kayu ke arah petugas di halaman gedung DPR/MPR RI.
Aksi demonstrasi yang semakin memanas itu pun berakhir dengan kericuhan.
Massa aksi dari organisasi tersebut bersitegang dengan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.
Pantauan Kompas.com, para demonstran dan polisi terlibat adu mulut dan saling dorong.
Beberapa di bahkan saling pukul di tengah kericuhan tersebut. Kondisi tersebut disebabkan oleh massa aksi yang hendak menutup Jalan Raya Gatot Subroto.
Mobil komando bahkan diarahkan mundur dari titik aksi guna menghalau kendaraan yang akan melintas.
Sontak petugas kepolisian berusaha menghalau massa dan mendorong mobil komando dari Jalan Raya Gatot Subroto.
Setelah situasi terkendali, massa aksi yang sudah dikepung oleh kepolisian memutuskan untuk mengakhiri demonstrasi dan hendak membubarkan diri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Ojol, Pelajar hingga Mahasiswa Demo di DPR dan Berakhir Ricuh..."