Perubahan yang dimaksud adalah hal 'time convert into space'.
"Maksud dari time into space adalah di mana waktu dikonversi jadi ruang. Sebab, perjalanan 495 tahun Kota Jakarta, ditandai dengan bangunan-bangunan yang dibangun sejak tahun 1600-an yang ada di tempat ini (Kota Tua Jakarta)," kata Anies saat memberikan sambutan.
Anies memberikan contoh wajah masa depan kota itu ditandai dengan dominasi pejalan kaki.
Oleh karena itu, Anies mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan banyak ruang bagi para pejalan kaki.
Hal berikutnya adalah fasilitas transportasi umum yang memadai, menandakan bahwa masa depan Jakarta benar-benar sudah siap menjadi kota yang modern.
"Yang ketiga, kota masa depan adalah kota yang emisinya rendah, udaranya bersih. Dan disinilah diterapkan kawasan zona emisi rendah," terang Anies.
Anies mengatakan bahwa di Kota Tua Jakarta, masyarakat dapat menemukan dan menyaksikan representasi Jakarta sebagai kota yang menghargai sejarah.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Membuka Festival Batavia Kota Tua, Anies Baswedan Beberkan Representasi Jakarta Sebagai Kota Modern"