Atas dasar itu, Rieke mempertanyakan kenapa harga jual BBM ke rakyat malah direncanakan naik.
Padahal alokasi uang rakyat di kas negara untuk subsidi BBM bertambah.
"Presiden Jokowi telah memberikan keputusan politik anggaran yang luar biasa untuk memperkuat bangkitnya ekonomi rakyat, khususnya mereka yang miskin dan tidak mampu melalui lokasi APBN untuk program-program, termasuk subsidi energi," ujar Rieke.
Lebih lanjut, Rieke mendukung komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi.
Karena alokasi subsidi BBM dari APBN sudah naik tiga kali lipat.
Selain itu, dia mendukung Presiden Jokowi untuk memerintahkan menteri terkait memperbaiki data penerima subsidi #satudataIndonesia yang akurat dan aktual penerima subsidi, termasuk subsidi energi (BBM, LPG, Listrik).
"Alokasi APBN Rp. 502 T untuk subsidi BBM wajib tepat sasaran kepada warga yang miskin dan tidak mampu," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Legislator PDIP Tak Setuju Harga BBM Bersubsidi Naik"