Gridmotor.id - Inilah beberapa perbedaan efek menggunakan BBm jenis Pertalite dan Pertamax pada mesin motor kalian.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan kasih bocoran mengenai kenaikan harga pertalite.
Ia mengatakan dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo kemungkinan akan mengumumkan kebijakan terbaru terkait BBM.
Harga Pertalite disebut-sebut akan naik menjadi Rp 10.000 per liter, atau naik Rp 2.350 dari posisi saat ini Rp 7.650 per liter.
Sinyal kenaikan Pertalite awalnya disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menyebut harga BBM subsidi berpotensi naik.
Ia menambahkan, presiden sudah mengindikasikan (harga BBM) tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena harga BBM di Indonesia adalah yang termurah di kawasan.
"Kita jauh lebih murah dari yang lain, itu beban terlalu besar kepada APBN kita,” imbuhnya.
Ia mengatakan, APBN telah menanggung subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 502 triliun.
Terlepas dari isu kenaikan BBM jenis pertalite Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli konversi energi dari Fakulta Teknik dan Dirgantara Istitut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, perbedaan pada nomor oktan berpengaruh pada performa mesin.
Baca Juga: Nyalip Truk dari Sebelah Kiri, Pemotor Kakak Beradik Terpeleset dan Tewas di Tempat
"Yang paling tinggi (RON) akan sulit nglitik dan berpotensi menghasilkan tenaga dan torsi tinggi, hemat BBM dan emisi rendah," kata Doktor Yus saat dihubungi MOTOR Plus-online, Rabu (1/6/2022).
Selain itu perbedaan paling kelihatan pada disepenser SPBU, Pertalite diberi warna putih-hijau sementara Pertamax warna biru.
Tidak hanya dispenser, bensin yang dikucurkan juga punya warna masing-masing.
Warna bensin Petalite hijau, sedangkan Pertamax warna biru.
"Itu diwarnai dengan pewarna namanya Dyes, fungsinya untuk membedakan konsumen," ujar Doktor Yus.