Para maling spesialis ini umumnya bukan berasal dari wilayah Jakarta, melainkan dari luar daerah yang tingkat perekonomiannya masih terbilang rendah.
Modus maling motor masih tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pola yang dibuat para pelaku curanmor terus berkembang hingga sulit dicegah.
"Pola lama yang sering mereka lakukan sudah tercium oleh aparat, makanya para pelaku curanmor ini membuat suatu pola baru dalam melakukan aksi-aksinya," terang AKBP Ferdy Sambo, yang saat itu menjabat sebagai Kasat V Ranmor PMJ.
Dari pantauan PMJ seputar perubahan pola yang dilakukan beberapa kelompok curanmor tadi, menyebutkan kalau ada beberapa unsur vital dalam operasi mereka.
Pertama adalah jenis kendaraan yang dipakai buat melancarkan aksinya.
Menurut Sambo, para pelaku masih mengandalkan mobil rental yang disewa dari tempat mereka tinggal.
Kendaraan yang sering diandalkan biasanya Toyota Avanza, Toyota Kijang Kapsul atau Suzuki APV mengingat daya tampung yang besar untuk membawa beragam perkakas dan senjata yang dibawa dalam melancarkan aksinya.
Pola baru berikutnya adalah wilayah operasi dan pelarian.
Sebelumnya lebih terfokus di daerah Jakarta Timur (Jaktim), Jakarta Pusat (Jakpus) dan Bekasi.