Gridmotor.id - Hendak menarik paksa motor di jalan, debt collector ini nyaris baku hantam dengan driver ojol di Medan.
Diduga hendak tarik motor yang nunggak debt collector terlibat perselisihan dengan beberapa driver ojol di Jalan Perjuangan, Kecamatan Medan Tembung.
Dalam perselisihan tersebut, sempat terekam kamera ponsel warga sekitar.
Keduanya cekcok diduga lantaran pihak debt collector hendak mengambil motor yang sudah menunggak.
Di video seorang debt collector nampak emosi dan berkeras untuk membawa motor driver ojol yang diduga menunggak cicilan.
Debt collector yang mau menarik paksa motor milik driver ojol itu langsung mendapat perlawanan.
Bahkan ada beberapa driver ojol lain yang mencoba membela rekannya karena motornya akan ditarik debt collector.
Penarikan paksa motor kredit ini terjadi di depan rumah seorang warga dan menarik perhatian warga lainnya.
Tidak dijelaskan motor apa yang akan dirampas debt collector karena menunggak cicilan.
Baca Juga: Kawanan Ojol Nyaris Bikin Belur 2 Pelajar di Tanjung Duren, Ternyata Mau Bikin Rusuh
Saat ini, pihak Debt Collector dengan para ojol yang bertikai sudah berada di Polsek Medan Timur untuk dilakukan pemeriksaan mendalam terkait peristiwa tersebut.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan perusahaan pembiayaan tidak boleh melakukan penagihan dan perampasan kendaraan nasabah yang menunggak angsuran di jalanan.
"Dalam melakukan penagihan itu ada etikanya, jika perusahaan pembiayaan mempekerjakan debt collector maka harus orang-orang yang bersertifikat," kata Kepala OJK Sumbar Yusri dilansir dari Antara, beberapa waktu lalu.
Menurut dia jika ada perusahaan pembiayaan yang melakukan cara-cara penagihan dengan kekerasan di jalanan maka masyarakat dapat melaporkan ke OJK.
"Kami akan memberikan sanksi kepada perusahaan pembiayaan tersebut," ujarnya.
Akan tetapi ia juga mengingatkan masyarakat yang memiliki cicilan kendaraan pada perusahaan pembiayaan juga harus menunaikan kewajiban dengan membayar angsuran secara rutin hingga lunas.
"Jangan sampai saat petugas perusahaan pembiayaan datang ke rumah, malah ditunggu oleh orang sekampung menggunakan parang sehingga akhirnya petugas tidak bisa melakukan penagihan," ujarnya.