Salah satunya, sulit untuk menentukan hal apa yang perlu dikembangkan lebih dulu antara percepatan produksi mobil dan motor listrik atau ketersediaan fasilitasnya.
Ia berharap, dengan adanya pertemuan Bank Indonesia (BI), pemerintah dan juga industri di agenda ini bisa menghasilkan kesepakatan bersama.
Sekaligus kesadaran sektor keuangan untuk mendukung pembiayaan kendaraan listrik.
"Kalau kendaraannya dibangun masif tapi charging station-nya belum ada, ini jadi masalah. Charging station dibangun tapi pertumbuhan mobil listrik belum tumbuh dengan baik juga jadi masalah," kata dia.
"Sehingga membuat tidak ada yang mau investasi. Ini ibarat menentukan lebih dulu mana antara ayam atau telur. Jadi semuanya saling menunggu," lanjut Moeldoko.
Di lain sisi, Moeldoko menilai perlua adanya pemahaman kepada masyarakat terkait dengan pentingnya kendaraan listrik.
Misalnya saja dengan melakukan sosialisasi massif ke masyarakat utamanya kepada yang sama sekali belum mengetahui isunya.
“Misalnya tentang baterai kena air bagaimana? Minim kebakaran tidak? Apakah baterainya tahan lama tidak dan lainnya. Itu isu yang berkembang termasuk aftersales-nya," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moeldoko Sebut Kendaraan Listrik Masih Sulit Dapat Kredit"