Gridmotor.id - Penjual sayur yang merupakan seorang emak-emak meminta agar dagangannya tidak ditawar lantaran tarif ojek saat ini mahal.
Cerita datang dari seorang emak-emak penjual sayur di Pasar Sanggeng, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Emak-emak tersebut bernama Lince Morin (41), yang menceritakan lika-likunya saat ini menjadi penjual sayur.
Mulai bahan-bahan pokok mahal sampai biaya operasional untuk ke pasar pun juga turut tidak dapat ditoleril.
Lince sangat bergantung sekali dengan ojek yang mengantarkannya pulang pergi ke pasar.
Tapi apa daya, tarif ojek yang dinaikinya saat ini semakin hari semakin mahal.
Sehari-hari Lince harus menyisihkan uang Rp 55 ribu untuk membayar ojek.
Tarif yang diminta tukang ojek untuk mengantarnya dari Amban Pantai ke Pasar Sanggeng sebesar Rp 30 ribu.
Baca Juga: Emak-Emak Tutup Pelat Nomor Motor Pakai Daleman Hindari ETLE, Langsung Dapat Endorse Dari Polisi
Sedang ongkos pulang, dari pasar ke rumahnya berkisar Rp 25 ribu.
Perbedaan harga tersebut karena saat pergi ke pasar ada barang jualan yang harus dimuat.
Perjalanan dari Amban Pantai ke Pasar Sanggeng bisa ditempuh dalam waktu sekira 16 menit, atau berjarak 8,4 kilometer menurut Google maps.
"Sebelum harga ojek naik, saya bayar Rp 25 ribu ke pasar, dan Rp 20 ribu untuk pulang," tuturnya.
Diketahui kenaikan tarif ojek di Manokwari mulai naik sejak 1 Juli 2022.
Oleh karena itu, dirinya berharap harga sayur yang sudah ditetapkan penjual di pasar, tidak ditawar lagi.
Sama halnya dengan sayur yang dijual di mal, lanjut dia, tak bisa ditawar karena sudah ada patokan harga.
"Biar hujan panas juga, tong tetap sabar duduk tunggu pembeli di pasar sini," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga: Sungguh Tega Costumer Ojol ini Meminta Untuk Membawa Kayu yang Cukup Besar
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Tarif Ojek Mahal di Manokwari, Mama Papua Penjual Sayur Minta Tolong Sayurnya tak Ditawar