GridMotor.id - Industri otomotif motor saat ini mengalami kelangkaan pada salah satu komponen motor.
Komponen motor tersebut yakni cip semikonduktor.
Masalah tersebut jelas membuat pengaruh besar dalam industri otomotif motor.
Akibatnya proses produksi motor harus tersendat akibat langkanya cip semikonduktor itu.
Imbasnya angka penjualan motor mengalami penurunan sangat drastis.
Efek domino tak hanya berhenti sampai disitu, industri kendaraan bermotor juga dibayangi kenaikan harga bahan baku.
Belum lagi isu kekhawatiran terhadap inflasi, yang membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kini melemah di level Rp 14.800 hingga Rp 14.900.
Meski begitu, harga sepeda motor di pasar saat ini terlihat belum ada perubahan.
Baca Juga: Angka Penjualan Motor Anjlok Gara-Gara Krisis Cip Semikonduktor
Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) buka suara soal masalah tersebut.
Antonius mengatakan pihaknya belum melakukan penyesuaian harga motor Yamaha terkait kendala tersebut.
“Untuk saat ini harga yang berlaku adalah harga rekomendasi seperti yang tertera di website,” ujar Antonius.
Kelangkaan cip semikonduktor diperkirakan masih terjadi hingga akhir 2022.
Hal itu disampaikan oleh Executive Vice President dan COO PT YIMM Dyonisius Beti beberapa waktu lalu.
Menurutnya kelangkaan cip semikonduktor bisa berkurang jika pandemi semakin mereda dan ekonomi kembali pulih.
"Kita dapat informasi bahwa investasi mereka (produsen cip semikonduktor) sudah selesai," kata Dyonisius, saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu. "Tinggal pemasangan mesin produksi. Mungkin tidak begitu lama, mungkin sampai akhir tahun ini," ujar dia.
Mengenai harga motor Yamaha bisa bikers lihat di laman website resmi Yamaha www.yamaha-motor.co.id.
Baca Juga: Pertamina Uji Coba Beli Pertalite dan Solar Subsidi Pakai MyPertamina di 5 Provinsi ini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Krisis Material dan Inflasi, Yamaha Belum Naikkan Harga Motor".