Karena ada satu barang yang sama, kualitasnya sama, tetapi harganya berbeda-beda,” ujar Tulus Abadi, dalam keterangannya (12/6/2022).
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi juga menambahkan, kebijakan pembatasan Pertalite sebetulnya cenderung salah kaprah sasaran.
Ia menjelaskan pembatasan itu belakangan hanya mensubsidi masyarakat pengguna motor roda dua pribadi.
Sedangkan masyarakat yang benar-benar miskin, berdasar data Kemensos, tidak bisa menikmati subsidi BBM lantaran tidak mempunyai motor pribadi.
“Jika ingin mensubsidi BBM, maka seharusnya melalui subsidi tertutup."
"Subsidi pada orangnya, bukan subsidi pada barang,” kata Tulus Abadi.
“Subsidi pada barang, terbukti banyak penyimpangannya dan tidak tepat sasaran."
"Namun demikian, data subsidi Kemensos perlu diperbarui, agar lebih ada dan komprehensif,” pungkas Tulus Abadi.
Artikel ini sebagian tayang di Kompas.com dengan judul "Pembatasan BBM Pertalite Bakal Menimbulkan Masalah Serius"