GridMotor.id - Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo telah menghabiskan waktu selama 12 tahun bertarung di kelas MotoGP.
Selama 12 tahun itu, pembalap berjuluk Por Fuera itu telah merengkuh 3 gelar juara dunia MotoGP (2010, 2012, dan 2015).
Total Jorge Lorenzo memiliki 5 gelar dan dua gelar sisanya ia raih saat mentas dikelas 250cc (2006 dan 2007).
Setelah back to back sabet juara dunia di kelas intermediate pada tahun 2008 Lorenzo direkrut tim pabrikan Yamaha yang kala itu masih bersponsor FIAT.
Setelah melewati banyak pertarungan dengan rival di lintasan Jorge Lorenzo memutuskan pensiun dari MotoGP pada tahun 2019.
Lorenzo waktu itu memutuskan pensiun kala membela tim prestisius di MotoGP yakni Repsol Honda.
Kini kehidupan Lorenzo setelah pensiun dari balapan MotoGP ia tampak bahagia dan hidup tanpa beban kompetisi lagi.
Dikutip GridMotor.id dari Motosan.es Jorge Lorenzo mengungkapkan lawan-lawan yang ia sulit kalahkan.
Baca Juga: Hanya Turunkan 2 Motor di MotoGP 2023, Bos Yamaha Sindir Ducati
Bahkan Lorenzo mengaku melawan mereka bikin stress berat.
Dua orang yang sukses bikin Lorenzo stress berat ialah dua mantan rekan setimnya, yakni Valentino Rossi dan Marc Marquez.
"Pada akhir pekan Anda tidak boleh membuat kesalahan, Jadi Anda harus menikmati seluruh latihan yang ada" ujar Lorenzo.
"Saya sangat menuntut, Yang saya suka adalah kemenangan." katanya.
"Ketika Anda harus bertarung dwngan Valentino Rossi atau Marc Marquez, rasa stress sangat besar, tetapi kepuasan setelah berhasil menang dari mereka benar-benar luas biasa" ungkap Lorenzo.
Ungkapan Lorenzo memang benar lantaran ia pernah menjadi rekan setim Valentino Rossi musim 2008-2010 dan 2013-2016.
Selama bertandem dengan Rossi, Lorenzo pernah berselisih dengan Rossi dan Yamaha memutuskan memasang tembok penutup garasi mereka untuk meredam tensi pembalap.
Karena hal itu diduga menjadi alasan Rossi pindah ke Ducati untuk musim 2011-2012.
Baca Juga: Alex Rins Ngaku Masih Kebingungan Tentukan Pilihan Untuk MotoGP 2023
Pada tahun 2013, Rossi kembali kembali ke Yamaha dan Marc Marquez muncul sebagai debutan.
Momen MotoGP Jerez 2013, Lorenzo menjadi korban pertama overtake agresif Marc Marquez di lap dan tikungan terakhir.
Kejadian senggolan itu seperti dejavu insiden Valentino Rossi dan Sete Gibernau 2005 silam.
Lorenzo pun marah besar kepada sang rookie Marc Marquez dan menolak permintaan maafnya.
"Marc merevolusi kejuaraan dunia. Kami cepat, tetapi kami tidak terlalu suka bertarung". jelas Lorenzo.
"Dia selalu ingin menang dan dia memberi kami semangat tambahan, Kami tidak punya pilihan selain menekan hingga batas, jika tidak, maka dia (Marquez) akan menang" ucapnya.