GridMotor.id - Andrea Dovizioso mengaku tidak optimis jelang balapan MotoGP Catalunya.
Pembalap paling veteran di grid MotoGP 2022 itu tidak bisa berbuat banyak bersama Tim WithU Yamaha RNF Racing.
Dari delapan balapan yang telah berlangsung runner up 3 kali itu hanya duduk di posisi ke-21 klasemen dengan koleksi 8 poin.
Rasa frustasi Dovizioso memuncak setelah balapan di MotoGP Mugello (29/5/2022) seri kandangnya.
"Saya ingin menikmatinya, tapi itu nol, nol, nol." ujar Dovizioso dikutip GridMotor.id dari Speedweek.com.
"Itu benar-benar berjalan buruk dalam segala hal. Saya tidak bisa menikmati apapun di atas motor. Itu membuat stres," katanya.
"Saya tidak ingin menunjukkan akhir pekan Mugello seperti itu." jelas Dovizioso.
Sejak kembali menggunakan motor Yamaha YZR-M1 Sepetember musim lalu Dovi belum menunjukkan hasil yang bagus.
Baca Juga: Reaksi Bos Yamaha Lin Jarvis Ngaku Tekejut, RNF Racing Gabung Aprilia
Bahkan di musim ini dengan paket motor 2022 Dovi dan dua pembalap Yamaha lainnya hanya berkutat-kutat di barisan belakang.
Terkecuali Fabio Quartararo yang bisa kompetitif di atas motor Yamaha YZR-M1 sekaligus pemimpin klasemen.
Situasi itu membuat Dovizioso menyamakan Yamaha serupa dengan situasi Honda.
Lantaran motor Honda RC213V hanya kompetitif digunakan oleh satu pembalap yakni Marc Marquez.
"Kita harus menerimanya apa adanya. Jika hal-hal tidak bekerja, maka mereka tidak bekerja." ujar Dovi.
"Saya rasa saya tahu mengapa seperti ini. Kami juga mencoba sesuatu yang sangat aneh dengan set-up, tetapi seperti yang saya katakan, bukan itu yang kami butuhkan untuk mendekati dan melakukan hal yang benar. Sayangnya tidak," tegas Dovi.
"Ceritanya selalu sama. Di Yamaha Anda harus membuat kecepatan di tikungan masuk." sambungnya.
"Jika saya mencoba, saya lambat. Aku tidak pandai dalam hal itu." ungkap Dovi.
Baca Juga: Ketok Palu! RNF Tinggalkan Yamaha dan Pilih Aprilia MotoGP 2023, Filosofinya Begini
Minggu ini MotoGP akan kembali berlangsung di sirkuit Catalunya (3-5 Juni).
Belum juga dimulai rupanya Dovi sudah pesimis lebih dulu.
"Ini adalah trek yang berbeda di mana kondisi gripnya sangat berbeda. Tapi saya tidak mengerti mengapa saya harus mengambil langkah maju." ucap Dovi.
"Jelas mengapa saya tidak membalap dengan baik, apa yang perlu saya lakukan dan tidak bisa lakukan, kesulitan apa yang saya alami dengan karakteristik motor - semuanya cukup jelas." keluhnya.
"Saya tidak tersesat atau dalam situasi di mana saya tidak mengerti apa yang terjadi. Itulah mengapa sulit bagi saya untuk optimis." kata Dovi.