GridMotor.id - Sejak Suzuki Ecstar memutuskan mundur dari MotoGP akhir musim 2022 banyak spekulasi tim yang menggantikannya.
Selain nama-nama tim satelit seperti Leopard Racing sejumlah pabrikan motor juga ikut di seret.
Salah satu pabrikan yang pernah berkompetisi di MotoGP yakni Kawasaki disebut-sebut cocok untuk menggantikan Suzuki di MotoGP.
Namun, Kawasaki telah mengkonfirmasi bahwa mereka tidak berniat kembali ke MotoGP.
Seperti yang diketahui tahun terakhir Kawasaki ada di grid MotoGP musim 2009 lalu.
Pada musim 2009 Kawasaki turun bersama tim Hayate karena tim pabrikan Kawasaki lebih dulu mundur di tahun 2008 karena masalah finansial.
Tahun 2015 Kawasaki bersama Dominique Aegerter sempat melakukan pengujian motor prototype yang diduga untuk persiapan kembali ke MotoGP.
Alih-alih segera kembali ke MotoGP pengujian motor itu kini sudah menghilang.
Baca Juga: Alex Rins Pupus Harapan, Aprilia Perbarui Duet Aleix Espargaro dan Maverick Vinales Sampai 2024
Di ajang WorldSBK Kawasaki tampil mendominasi bersama pembalapnya, Jonathan Rea.
Rea bergabung dengan Kawasaki Racing Team sejak tahun 2015 sudah mengkoleksi 6 gelar juara dunia beruntun.
Penampilan kuat Kawasaki di WorldSBK banyak membuat bertanya-tanya kenapa Kawasaki tidak kembali ke MotoGP.
Dikutip GridMotor.id dari Crash.net Manager Tim KRT Guim Roda menjawab tentang hal tersebut.
"Balapan selalu membutuhkan biaya besar, dan perusahaan perlu terus-menerus meninjau alasan mengapa balapan dan membenarkannya dengan sangat baik untuk memastikannya." ungkapnya.
"Secara teknis, di WorldSBK kami menggunakan model produksi massal, lebih logis untuk balapan dengan cara ini daripada membuat sasis, mesin, atau aerodinamika baru setiap tahun seperti di MotoGP." jelasnya.
"Untuk Kawasaki dan KRT lebih mudah mengelola sumber daya internal yang menghubungkan mereka dengan R&D dan produksi massal sepeda jalanan daripada mencoba membuat pertunjukan balap dengan sepeda yang tidak dapat dibeli oleh pelanggan akhir untuk digunakan di jalan" sambungnya.
Guim Roda juga berbicara persoalan Suzuki yang memutuskan mundur dari MotoGP akhir musim ini.
Baca Juga: Tampil Buruk, Pol Espargaro Bandingkan Motor Honda dengan KTM
"Mengenai urusan Suzuki, setiap perusahaan memiliki strategi mereka sendiri dan tidak tepat bagi saya untuk memberikan pendapat tentang strategi mereka karena saya tidak tahu semua" katanya.
"Dalam setiap keputusan selalu ada poin baik dan buruk, tetapi, seperti yang saya katakan, ini adalah bisnis Suzuki dan bukan milik kami." tegasnya.
"Saya yakin Suzuki dan Dorna akan menemukan solusi terbaik untuk jalan keluar ini, karena semua orang menyukai dunia balap ini" ucapnya.