Situasi pembalap berjuluk "Beast" itu disamakan situasinya dengan Franco Morbidelli dan Fabio Quartararo saat masih membela tim satelit Petronas Yamaha SRT.
"Berpikir mengenai Quartararo dan Morbidelli ketika bersama dengan Petronas (tim satelit Yamaha). Seolah-olah ada sihir dalam dua balapan yang membuat mereka tidak melaju cepat," kata Melandri dikutip GridMotor.id dari laman Motosan.es saat wawancara bersama majalah Man on Wheels Megazine.
Malandri yang dulunya rival berat Valentino Rossi MotoGP musim 2005 kala membela tim satelit Honda pun pernah merasakan kondisi serupa.
Menurut pendapatnya Ducati lebih memilih untuk tidak menjadi juara dunia daripada ada pembalap dari tim satelit yang menjadi juara dunia.
"Saya tidak yakin mereka lebih memilih Bastianini. Menurut pendapat saya, mereka (Ducati) hampir memilih untuk tidak menjadi juara dunia daripada membiarkan tim satelit memenangkannya." ucapnya.
"Tapi itu hanya pendapat saya saja," lanjutnya.
Melandri senang melihat ada potensi Enea Bastianini untuk juara dunia MotoGP 2022.
Baca Juga: Enea Bastianini Pede Abis Pantas Di Tim Ducati Pabrikan Musim Depan
"Kalau (Bastianini) sedang berjuang, saya setuju," ungkap Melandri.
"Tapi untuk menjadi juara dunia sejauh ini saya tidak percaya. Jika dia juara dunia, saya akan melakukan ekstensi." ucapnya.
"Jika Ducati menjadi juara dunia, itu berkat Bagnaia yang melakukannya," lanjut Melandri.