Harga Pertalite Tidak Naik, Pertamina Bisa Merugi Hingga Rp 190 Triliun

By Albi Arangga, Jumat, 20 Mei 2022 | 11:00 WIB

Ilustrasi jika harga pertalite tidak naik, Pertamina bisa merugi hingga Rp 190 triliun.

Gridmotor.id - Harga BBM jenis pertalite yang tidak mengalami kenaikan akan berdampak pada Pertamina.

Buat bikers sepertinya harus bersiap-siap jika pertalite akan mengalami perubahan harga.

Pasalnya jika harga pertalite tidak segera dinaikan, akan berdampak buruh pada Pertamina.

Tak tanggung-tanggung dampaknya, Pertamina diyakni dapat merugi hingga Rp 190 triliun.

Hal itu bisa saja terjadi jika Pemerintah tidak memberi tambahan kompensasi.

Pertamina tadi kita lihat, arus kas defisit estimasi (hingga akhir tahun 2022) mencapai 12,98 billion dollar AS," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Sri Mulyani mengatakan, tidak menaikan harga pertalite di tengah lonjakan harga minyak mentah merupakan hal yang sangat rentan bagi Pertamina.

Pertamina harus menanggung selisih antara harga jual eceran (HJE) dengan harga yang seharusnya ditanggung Pertamina.

Baca Juga: Tanda-Tanda BBM Pertalite Naik Menguat, Pakar Ekonomi Beri Peringatan Ini

Adapun HJE sebesar Rp 7.650 per liter, sementara harga yang ditanggung Pertamina yakni Rp 12.556 per liter.

Itu pun dengan prediksi harga minyak mentah di kisaran 100 dollar AS per barrel.

"Maka tidak heran arus kas operasional Pertamina semenjak Januari constantly negatif, karena Pertamina harus menanggung perbedaan (antara Harga Jual Eceran dengan harga keekonomian)," ucap Sri Mulyani.

Harga minyak mentah sudah mencapai 102,5 dollar AS per barrel dari prediksi awal 63 dollar AS per barrel.

Tingginya harga minyak membuat defisit kas Pertamina hingga Maret 2022 sudah negatif 2,44 miliar dollar AS atau Rp 35,28 triliun (kurs Rp 14.700).

Rasio keuangan yang memburuk ini dapat menurunkan credit rating Pertamina dan berdampak pada credit rating pemerintah pula.

"Kalau harus impor bahan bakar maka dia juga bayar dalam bentuk dollar AS. Ini yang menyebabkan kondisi keuangan Pertamina menurun," tandas Ani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahan Harga Pertalite, Kas Pertamina Bisa Tekor Rp 190 Triliun"