Ngeri Ternyata Ini Geng Motor Pertama di Indonesia Sudah Ada dari Tahun 1915, Pakaian Gaya Kompeni

By Ahmad Ridho, Sabtu, 14 Mei 2022 | 20:10 WIB

Motorfiets Rijders Te Batavia merupakan geng motor pertama di Indonesia, pakaian bergaya kompeni.

GridMotor.id - Ngeri ternyata ini geng motor pertama di Indonesia sudah ada sejak tahun 1915, pakaian gaya kompeni.

Marak aksi geng motor belakangan cukup meresahkan.

Gerombolan geng motor yang didominasi anak muda ini kerap menebar teror dan ancaman.

Bahkan anggota geng motor enggak segan melukai bahkan membunuh korbannya.

Walaupun sudah diberantas kepolisian, tapi geng motor masih terus bermunculan dan sering mengganggu pemotor.

Ternyata geng motor yang sekarang beda dengan geng motor zaman dahulu kala.

Geng motor di Indonesia sudah ada sejak tahun 1915 silam.

Istilah geng motor awalnya enggak negatif, tapi netral saja seperti komunitas motor.

Baca Juga: Warga Berhamburan Kepung dan Hancurkan Toyota Rush di Palembang, Pemotor Bergelimpangan di Aspal

Jadi bisa dibilang geng motor itu ya perkumpulan para pemilik motor yang kerap nongkrong dan riding bareng.

Meski Kota Bandung sempat dianggap sarangnya geng motor, tapi geng motor pertama muncul justru di Jakarta yang dulunya bernama Batavia.

Nama geng motor pertama di Indonesia adalah Motorfiets Rijders Te Batavia.

Motorfiets Rijders Te Batavia berdiri pada zaman Pemerintah Hindia Belanda, di tahun 1915, alias 105 tahun lalu tuh.

Hal ini berarti kelahirannya hanya beda 12 tahun dari pendirian klub motor tertua di dunia yaitu Yonkers Motorcycle Club pada 1903 di Kota New York, Amerika Serikat.

Gerrit de Raadt dengan Reading tahun 1917

Sejarah Motorfiets Rijders Te Batavia tentu erat dengan masuknya motor di Indonesia.

Motor pertama di Indonesia, pertama kali dibawa oleh pria Inggris bernama John Potter pada tahun 1893.

Dari buku berjudul "De Duivelswagen" seperti dikutip dari Trussty, diceritakan Potter merupakan masinis di Pabrik Gula Probolinggo.

Baca Juga: Lelaki Ini Bikin Maling Motor dan Begal Malu, Tengah Malam Tanpa Lelah Masih Berjuang di Pinggiran Jakarta

Potter memesan motor dari pabrik Hildebrand Und Wolfmuller di Muenchen, Jerman.

Artinya, kehadiran motor itu di Indonesia terjadi dua tahun sebelum motor Hildebrand Und Wolfmuller dibawa ke Amerika untuk pertama kalinya pada 1895.

Ini menandakan Indonesia memegang peranan penting dalam sejarah distribusi motor di dunia.

Setelah teronggok puluhan tahun, akhirnya tahun 1932 motor Hildebrand Und Wolfmuller ini ditemukan kembali di kediaman Potter.

Mekanik yang peduli pada motor antik, akhirnya merestorasi motor ini dan kemudian disimpan di museum di Malang.

Lalu, banyak juga kisah-kisah bikers pionir di Indonesia, yang kebanyakan mandor-mandor perkebunan Belanda dan pejabat pemerintahan.


Ini terlihat dari sejarah dari koran Sin Po tahun 30-an misalnya. Ditemukan deretan iklan-iklan menjual motor, artinya sudah ada peminatnya.

Merek-mereknya juga terkenal, seperti Excelsior, Harley-Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, Norton, AJS, Matchless dan banyak lagi.

Makanya muncul geng dan komunitas motor, meski tentu lebih fokus ke motor bukan aksi urakan dan brutal seperti geng motor saat ini.

Nah, sekarang jadi tahu kan bro sejarah geng motor di Indonesia.