Tak cuma sampai situ, ia juga menilai persoalan lain dalam pembangunan jalur penghubung antara Jalur Pantura dan Pansela yakni masalah geografisnya.
Mengingat, bentang alam atau kontur jalur dari utara ke selatan yang berbukit-bukit dan berkelok-kelok membuat pembangunan jadi agak sulit.
Ditambah, pembebasan lahan untuk pembangunannya yang cukup menyita waktu.
Terbukti dari pembangunan ruas tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) yang sempat ditunda gara-gara terkendala pembebasan lahan.
Kemudian proyek tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) yang dinilai jadi akses krusial dari utara ke selatan maupun sebaliknya pun sekarang belum selesai.
Setidaknya, masih butuh 2-3 tahun lagi agar jalur penghubung antara Jalur Pantura dan Pansela bisa beroperasi optimal.
"Kalau pakai jalur arteris pasti macet, kalau tolnya sudah rampung ya masalahnya selesai," pungkas Djoko.
Baca Juga: Polisi Dinilai Tak Tegas, Banyak Pemotor Mudik Lebaran Langgar Aturan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kendala di Balik Jalur Pansela yang Indah tapi Sepi Pemudik Lebaran