Asumsinya, setiap kendaraan rata-rata berisi lima penumpang, itu artinya, ada potensi 250.000-300.000 orang yang berwisata ke Puncak.
“(Angka itu) ditambah jumlah wisatawan dengan sepeda motor yang bisa mencapai 50.000 atau 100.000 orang. (Jika satu motor terdiri ) dari dua penumpang, berarti ada potensi 100.000-200.000 wisatawan yang menggunakan sepeda motor,” ujar Yayat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (29/4/2022).
Direktur Lalu Lintas BPTJ Kemenhub Sigit Irfansyah mengatakan, terjadi dua pergerakan di kawasan Puncak yang menimbulkan kemacetan.
Yakni pergerakan saat hari kerja dan pergerakan saat akhir pekan.
Keduanya mempunyai tipikal yang berbeda.
Saat hari kerja, lalu lintas didominasi pekerja atau pengusaha sehingga menimbulkan titik macet di Megamendung lantaran terjadi antrean keluar masuk yang panjang.
Sementara, setiap akhir pekan terjadi kemacetan karena lonjakan masyarakat yang ingin berwisata.
Baca Juga: Motor Habis Dipakai Mudik, Jangan Sembarangan Lepas Filter Udara
Kondisi tersebut tak pernah berubah karena lebar jalan relatif sama meskipun ada perkerasan di sisi kiri dan kanan.
“Artinya, (kapasitas jalan di kawasan Puncak) tetap tidak sebanding dengan pergerakan orang sehingga selalu menimbulkan kemacetan,” ujar Sigit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari Kemacetan Parah di Kawasan Puncak Bogor, Pilih Destinasi Wisata Lain"