Gridmotor.id - Buat bikers yang sudah melakukan perjalanan mudik, coba cek busi motor kalian.
Sebagian bikers meyakini mudik menggunakan motor dinilai lebih efektif dan hemat.
Meski begitu, mudik menggunakan motor memang juga perlu effort yang lebih dari pada menggunakan tranportasi lain.
Selain karena bikin lelah, terkadang perlu pengawasan lebih terhadap komponen motor setalah diajak tempur dalam perjalanan mudik.
Jangan sampai saat/setelah dipakai mudik, motor malah mengalami masalah.
Oleh sebab itu perlu adanya pengecekan ulah pada beberapa komponen motor setelah sampai di lokasi mudik.
Tujuannya sudah pasti agar motor bikers bisa siap saat diajak tempur kembali dalam perjalanan balik.
Salah satu komponen motor yang wajib dicek yakni busi motor.
Baca Juga: Nunggu Hingga Berjam-jam di Pelabuhan Gilimanuk, Pemudik Motor Kelelahan
Busi ini jadi salah satu penyebab utama mesin motor bisa menyala.
Jadi bikers jangan sampai abai sama komponen motor yang cukup mungil ini..
Doli Pratama selaku mekanik Subur Motor, Jl. Warakas I, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjelaskan pentingnya mengecek busi motor.
Doli menceritakan ada salah satu konsumen mengeluh motor Yamaha Mio Z miliknya sering mendadak mati sendiri.
Usut punya usut ternyata elektroda busi patah dan jadi penyebab mesin motor sering mati mendadak.
"Ternyata pemiliknya sendiri tidak ingat kapan terakhir ganti busi, masalah sepele seperti ini motor bisa mati-matian," ujar Doli, beberapa waktu lalu.
"Motor memang bisa hidup kalau starter, tapi kalau terkena guncangan ya busi sudah patah seperti ini mengganggu pengapian dari mesin sehingga bisa sering mati," tegasnya.
"Apalagi kalau motor terkena guncangan, pasti langsung mati meskipun motor nanti bisa langsung distarter," ungkapnya.
Baca Juga: Mudik saat Pandemi, Ahli Sarankan Barang yang Wajib Dibawa Bikers
Bagian komponen busi yang patah atau pecah ini, tidak hanya bikin mesin motor mati mendadak loh.
Akan jadi berbahaya apabila patahan atau pecahan busi sampai jatuh ke dalam ruang bakar.
Pecahan busi ini akan tergerus oleh gerakan piston dan membuat baret permukaan liner atau boring.
Jika hal tersebut terjadi, kompresi bisa bocor dan oli bisa masuk ke ruang bakar.