Menurut Erix, untuk saat ini situasi di perkotaan Yogyakarta masih sama seperti biasanya, terutama pada malam hari.
Hanya saja, maraknya kelompok klitih muncul di daerah pinggiran kota Yogyakarta yang sepi.
“Kalau di kota masih sama. Ini yang paling dikhawatirkan yang dipinggiran toh, yang jalannya sepi gitu, sekarang sangat sepi sekali sekarang enggak ada yang berani lewat,” kata Erix Soekamti saat dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/4/2022).
“Kalau perkotaan ramai, masih tetap ramai, walaupun jam 12 malam off ya. Tengah kota kalau ramai mereka (kelompok klitih) enggak berani nongol, jadi nongolnya itu di jalan-jalan yang sepi,” tambah Erix.
Ia pun juga menyenggol Pemerintah setempat terkait dengan situasi Kota Jogja yang masih rawan klitih.
“Kalau ini diteruskan dan tidak ada ketegasan, dan pemerintah, ya, saya rasa akan mengganggu reputasi Yogyakarta yang katanya terbuat dari kerinduan kan, angkringan dan romantisme, kenyamanan, dan lain-lain akan hilang,” ucap Erix.
“Trust-nya akan hilang,” ungkap Erix menambahkan.
Baca Juga: Tebar Ancaman dan Bunuh Anak Anggota DPRD di Jogjakarta, Pakar Ungkap Arti Klitih yang Meresahkan
Sementara itu, merespons maraknya kelompok klitih, Erix Soekamti menginisiasi #JogjaGelutDay.
#JogjaGelutDay merupakan wadah yang disiapkan Erix untuk mengumpulkan orang-orang yang ingin mengaktualisasikan dirinya ketimbang harus menjadi kelompok klitih.
#JogjaGelutDay bakal digelar bulan Juni 2022 mendatang dan bagi pemenangnya akan mendapatkan hadiah.
“Jadi yang kami lakukan adalah salah satu dari sekian banyak usaha untuk meredam itu. Semoga juga hasilnya terasa dan ini yang bisa kami lakukan,” tutur Erix.