Gridmotor.id - RON 90 alias Pertalite merupakan salah satu jenis BBM yang harganya paling labil.
Anggapan Pertalite menjadi salah satu jenis BBM yang harganya paling labil pernah diungkap oleh Anggota Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas (2014-2015), Fahmy Radhi.
Menurutnya, hal ini terjadi karena penjualan BBM Pertalite itu terkadang mengalami kerugian.
Adapun asal mula adanya BBM Pertalite serta tujuan kepentingannya.
Pertalite saat itu adalah untuk bridging (jembatan) migrasi dari Premium ke Pertalite lalu Pertamax.
Bensin Pertalite merupakan campuran bahan RON 92 (macam Pertamax) dan LOMC (Low Octane Mogas Component)/Naptha.
Naptha yang dihasilkan bukanlah hasil impor, melainkan dari kilang minyak milik Indonesia sendiri.
Meski demikian, BBM jenis Pertalite ternyata tidak selalu diproses di Indonesia.
Baca Juga: Harga Pertamax Santer Naik, Bensin Petronas Malaysia Jauh Lebih Murah
Hal itu pernah diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina periode 2006-2009 Ari Soemarno.
"Setahu saya Pertalite dan Premium kadang kala juga impor yang sudah jadi." ujarnya
"Blendingnya dilakukan supplier," lanjutnya.
Menurutnya terkadang Indonesia juga langsung mengimpor bensin RON 90 Pertalite dan RON 88 Premium dalam bentuk produk jadi.
Sehingga dari pihak supplier atau negara pengimpor sudah melakukan pencampuran bahan.
Sekedar informasi bahwa sekarang ini BBM jenis Premium telah dihapus dari penjualan di tiap SBPU.
Sebagai gantinya, Pemerintah telah resmi menetapkan Pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).
Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022, tertanggal 10 Maret 2022.
Baca Juga: Pertalite Bakal Diambang Kelangkaan Setelah BBM Jenis Premium Dihapus?
Pertalite nantinya dijadikan sebagai pengganti BBM jenis RON 88 alias Premium.