Adapun alasan rangka sepeda listrik ini menggunakan bambu.
Arif menjelaskan bahwa bambu memiliki sifat yang kuat, sangat mudah didapat, dan mempunyai harga yang terjangkau.
"Pembuatan sepeda sendiri berfokus pada pengembangan rangka. Bambu kan mudah didapat di Indonesia dan banyak sekali, kami memanfaat itu sebagai solusi dan harganya terjangkau," imbuhnya.
Muhammad Azziyadatur menambahkan, untuk faktor ergonomi akan dikembangkan pada penelitian berikutnya dan sesuai dengan SNI.
Hal tersebut dilakukan agar dapat diproduksi massal dan harapannya dapat dijadikan transportasi dalam kampus Unnes.
"Ke depannya kami akan menyempurnakan lagi sepeda ini sesuai dengan standar SNI. Inikan hasil skripsi kami Insyallah bakal diproduksi massal dan bisa digunakan di lingkungan Unnes serta digunakan di tempat-tempat wisata," ungkapnya.
Sementara Rektor Unnes Prof. Fathur Rokhman mengapresiasi inovasi dan merasa bangga kepada mahasiswa FT Unnes yang berhasil memanfaatkan bambu menjadi rangka komposit sepeda listrik.
Baca Juga: Desain Keren, PT Pindad Ciptakan Motor Listrik Langsung Digeber di Sirkuit Mandalika
"Ini merupakan inovasi penting pada ilmu pengetahuan, dan mahasiswa Unnes berhasil menjawab tantangan sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan," ujar Prof Fathur Rokhman.
Rektor mengatakan, akselerasi inovasi adalah salah satu tujuan Unnes untuk bisa bersaing dengan universitas di dunia.
"Dosen dan mahasiswa saya dukung untuk terus menciptakan inovasi sesuai dengan bidangnya untuk mendukung visi-misi Unnes," pungkas Rektor Unnes.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepeda Listrik Karya Mahasiswa Unnes Pakai Rangka Komposit Bambu"