Gridmotor.id - Sebagian kampung di wilayah Tuban terkena dampak proyek strategis nasional pembangunan kilang minyak.
Warga kampung pun menjual tanahnya ke perusahaan.
Dan setelah terjual, warga kampung tersebut mendapatkan uang hingga miliaran rupiah.
Sebagian warga pun langsung membeli mobil kelas premium secara borongan.
Fenomena tersebut sempat viral di media soal hingga dulu dikenal sebagai kampung miliarder di Tuban.
Video warga desa di Tuban ramai-ramai beli mobil baru.
Setelah hampir satu tahun, kini sebagian dari mereka tak sejaya dulu lagi.
Boro-boro mau beli motor baru, untuk kebutuhan sehari-hari saja sulit.
Bahkan ada yang sejumlah warga mengaku menyesal telah menjual tanahnya ke perusahaan.
Baca Juga: 'Pecah Rekor' Kata Warga Tuban Lihat Ratusan Mobil Baru Diborong, Motor Aja Belum Pernah
Seperti seorang warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur bernama Musanam (60).
Musanam mengaku kala itu dirinya terbuai dengan janji PT. Pertamina Grass Root Revenery (GRR).
Tak seperti dulu, kini Musanam harus kehilangan penghasilan tetapnya sebagai petani.
Sebab, lahan pertanian dan rumahnya telah dijual untuk kepentingan proyek nasional pembangunan kilang minyak.
Nasib serupa juga dialami oleh Mugi (59), perempuan yang tinggal di kampung miliarder ini.
Ia juga nyaris tak memiliki pekerjaan setelah lahan pertaniannya seluas 2,4 hektare dijual ke PT Pertamina.
"Ya nyesel, dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta, tapi sejak tak jual saya tidak ada penghasilan," tutur Mugi
Lantaran kecewa dengan perusahaan yang mereka nilai memberikan harapan palsu tersebut, ratusan warga sekitar lokasi proyek nasional pembangunan kilang minyak PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) berunjuk rasa.
Mereka menagih janji PT Pertamina GRR Tuban yang akan memprioritaskan warga lokal sebagai pekerja sebagaimana yang dijanjikan saat proses pembebasan lahan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dulu Kaya Raya, Kini Warga Kampung Miliarder di Tuban Mengaku Menyesal Jual Tanahnya"