Video Profil Handi Saputra, Korban Tabrak Lari yang Tewas Dibuang Pelaku Ke Sungai

By Albi Arangga, Jumat, 24 Desember 2021 | 17:00 WIB

Foto Handi Saputra (kiri) merupakan korban tabrak lari yang tubuhnya dibuang ke sungai.

Gridmotor.id - Sekilas profil Handi Saputra, korban tabrak lari di Nagreg yang tewas setelah tubuhnya dibuang pelaku ke sungai.

Handi tak sendirian, ia bersama kekasihnya yang bernama Salsabila juga menjadi korban.

Mereka berdua saat itu sedang berboncengan menaiki sepeda motor.

Namun kemesraan mereka harus berakhir di tangan supir mobil yang menabrak mereka.

Handi bersama Salsabila dibawa pelaku dan dibuang di tempat yang berbeda.

Masing-masing dibuang di Kabupaten Banyumas dan Cilacap Jawa Tengah.

Hingga akhirnya mereka berdua dipastikan tewas saat ditemukan oleh warga setempat.

Usut punya usut, ternyata Handi adalah seorang yang menekuni hobi sepeda motor.

Baca Juga: Tabrak Pemotor Di Nagreg dan Buang Korban ke Sungai, Supir Mobil Berhasil DItangkap

Bisa dibilang ia merupakan modifikator sepeda motor.

Meski hobi motor, ternyata Handi adalah sosok yang pendiam.

"Kadang di kamar aja, gak pernah buat masalah kalo di luar," ujar ayah Handi, Entes Hidayatullah.

Handi bersama kakaknya kadang menggarap bersama untuk memodif sepeda motor.

Kebanyakkan, Handi memodifikasi motornya di rumah saja.

Orang Tua Mencari Handi Selama Sepuluh Hari

Entes menjelaskan, saat hari terjadi kecelakaan, Handi awalnya sedang beristirahat di rumahnya.

Ibunya saat itu sedang pergi ke pengajian yang tidak jauh dari kediamannya.

"Mungkin Handi keluar menjelang sore. Tidak ada yang tahu saat itu ia mau ke mana," ucapnya.

Baca Juga: Sadis! Mobil Tabrak Pemotor Sampai Pingsan, Korban Tewas Setelah Dibuang ke Sungai

Di hari peristiwa itu pun Entes sedang berada di Kota Bandung.

Ia bergegas pulang saat mendapat kabar bahwa anak kesayangannya itu terlibat tabrakan.

Saat tiba di Garut, ia kebingungan lantaran anaknya itu tidak ditemukan di berbagai rumah sakit.

Ia pun mencoba mencari anaknya ke berbagai rumah sakit di luar Garut, tapi hasilnya tetap nihil.

Setelah sepuluh hari kemudian barulah anaknya tersebut ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.