Gridmotor.id - Kata ojek sudah sangat familiar bagi kita, yakni seorang pemotor yang menyediakan jasa pengantaran seseorang.
Biasanya kita memakai jasa ojek ketika jalur tidak dilewati Bus atau angkot.
Maka tak jarang kalau ojek memiliki pangkalan sendiri.
Di era sekarang, ojek mengalami perubahan dengan mengikuti perkembangan zaman.
Yaitu dengan hadirnya ojek online alias ojol.
Kalian cukup mengunduh aplikasi ojol.
Setelah itu kalian bisa memilih titik lokasi penjemputan dan pengantaran.
Dengan begitu jasa menggunakan transportasi ojek jadi lebih mudah.
Sekarang ojek menggunakan aplikasi online untuk menerima jasa pengantaran.
Baca Juga: Driver Ojol Bawa Kabur Barang Senilai Rp 67 Juta, Polisi Langsung Bertindak Cepat
Tapi tahukah kalian asal-asul istilah dari kata ojek?
Ojek diambil dari istilah "ngobjek" yang berarti mencari tambahan penghasilan untuk menutupi kekurangan dari gaji yang diterima.
Istilah ngobjek sendiri ternyata diambil dari bahasa Belanda loh.
Yakni "object" yang bermakna barang dagangan.
Karena itu dulunya orang melafalkannya dengan "ngobyek" dan baru belakangan diucapkan dengan "ngobjek".
Sekitar tahun '80-90an, orang melihat peluang untuk "ngobjek" dengan menjadi alternatif becak yaitu membonceng penumpangnya dengan motor.
Dan cara ini ternyata memberi penghasilan yang lumayan dan yang penting tidak terlalu menyedot waktu dan tenaga.
Dan lama-kelamaan istilah "ngobjek" menjadi sebutan pada pemberian jasa pengantaran penumpang dengan motor.
Baca Juga: Tatap Masa Depan, Seluruh Driver Ojol Bakal Pakai Motor Listrik di Tahun 2030
Kata "ngobjek" pun bermetamorfosa menjadi "ngojek" dan akhirnya menjadi "ojek".
Jadi para bikers sekalian asal usul dari istilah kata ojek.