Heboh Bangunan Rumah Sakit Ganggu Akses Jalan Bikin Warga Jengkel

By Albi Arangga, Selasa, 28 September 2021 | 18:25 WIB

Aksi protes warga terhadap pihak rumah sakit.

Gridmotor.id - Pada dasarnya, jalan umum diperuntukan masyarakat sebagai akses dalam mobilititasnya.

Artinya keberadaan jalan umum menjadi penting karena menjadi dasar kebutuhan aktivitas masyarakat.

Tapi bagainama kalau jalan umum justru terdapat gangguan dari pihak lain.

Seperti parkir mobil sembarangan di jalan, hingga terdapat bangunan yang menyentuh bibir jalan.

Seperti yang terjadi di Dusun IV Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Masyarakat di sekitar sana melakukan aksi protes pembangunan tembok pagar yang memakan badan jalan, Minggu (26/9/2021) sore.

Tembok pagar tersebut merupakan satuan pembangunan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kabupaten Kampar.

"Kami tidak mempermasalahkan rumah sakit bangun tembok, tapi jangan dibangun di atas jalan. Dulu jalan ini ada irigasinya, sekarang sudah ditutup dengan pembangunan tembok itu," kata Ruslan (68), warga yang melakukan protes saat diwawancarai Kompas.com, Minggu.

Baca Juga: Gak Ada Ampun, Motor Penjambret Hangus Dibakar Warga Akibat Terjatuh

Sebenarnya sudah dilakukan pelebaran jalan yang lebarnya mencapai 3.5 meter.

Akan tetapi, pihak rumah sakit mendirikan tembok sepanjang lebih kurang 80 meter.

Warga memprotes pembangunan tembok karena memakan badan jalan.

"Sekarang jalan di bagian depan lebarnya tinggal sekitar 2,5 meter. Tapi, ke belakang makin mengecil hingga lebarnya sekitar 2 meter gara-gara tembok itu. Kami sangat terganggu saat keluar masuk," sebut Ruslan.

Dia mengatakan, warga tidak mempermasalahkan soal tinggi tembok. Yang menjadi persoalan ialah karena tembok dibangun di atas jalan.

"Mau buat tembok pagar sampai ke langit silakan, tapi jangan di atas jalan masyarakat," tandas dia.

Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tanjung Berulak, Merizon Basri, mengatakan, pembangunan tembok itu sudah menjadi keresahan masyarakat setempat.

Menurutnya, aksi protes yang dilakukan adalah buntut tidak adanya penyelesaian masalah pembangunan tembok pagar yang memakan badan jalan itu.

Baca Juga: Bikin Resah Warga Sekitar, Polisi Razia Belasan Remaja Balap Liar Sampai Bikin Pelaku Kocar-Kacir

Padahal, kata Merizon, sebelum tembok itu dibangun, warga sudah menggelar pertemuan dengan pihak rumah sakit, tetapi akhirnya tembok tetap saja dibangun.

"Sebelumnya sudah dilakukan mediasi oleh pihak Camat, Kapolsek, tapi tak ada hasil.

Tuntutan warga cuma satu, yaitu tembok pagar yang dibangun rumah sakit harus digeser 50 sentimeter.

Karena bangunan tembok yang sekarang ini mengganggu aktivitas masyarakat," kata Merizon saat diwawancarai Kompas.com.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mau Buat Tembok Pagar sampai ke Langit Silakan, tapi Jangan di Atas Jalan Masyarakat"