Gridmotor.id - Memasuki tahun 2021 pengemudi ojek online (Ojol) sudah tidak dapat Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah.
Pemprov DKI Jakarta melalui wakil Gubernur DKI Jakarta menginfokan bahwa pengemudi ojol tidak lagi menerima BST dari pemerintah.
BST dari pemerintah senilai RP 300 ribu tidak lagi diterima oleh pengemudi ojol di tahun 2021.
Padahal di tahun 2020 pengemudi ojol dapat bansos sembako senilai Rp 300 ribu dari pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga: Asyik 3 Bantuan Pemerintah Cair Hari Ini, Jutaan Orang Sudah Terdaftar
Baca Juga: Hore BLT atau Bansos Lanjut Lagi, Kuy Ambil KTP Buat Cek Bikers Penerimanya atau Bukan
Kepastian tidak dapatnya BST Rp 300 ribu diungkapkan wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta Selasa (5/1/2021).
"Dulu sampai gojek (ojol) juga menerima (bansos). Sekarang (mereka) sudah tidak menerima," ujar Ahmad Riza Patria, wagub DKI Jakarta.
Ditegaskan oleh politisi Gerindra ini, bansos tunai senilai Rp 300 ribu yang diberikan kali ini ditujukan kepada warga miskin kehilangan mata pencahariannya akibat pandemi Covid-19.
"Jadi, sekarang yang sudah bekerja tidak lagi menerima bantuan," tutur Ahmad Riza Patria.
Baca Juga: Bisa Buat Usaha Bengkel Bantuan Rp 2,4 Juta Diperpanjang Tahun 2021, Begini Cara Daftarnya
Tahun 2021 jumlah penerima manfaat bansos lebih sedikit dibandingkan 2020 lalu.
"Jadi memang ada pengurangan jumlah dari sebelumnya total 2,55 juta KK penerima sembako, sekarang tidak sampai 1,9 juta kurang lebih," kata dia.
Pemprov DKI dan pemerintah pusat akan penyaluran bansos tunai selama 4 bulan ke depan hingga April 2021 mendatang.
Pemprov DKI nantinya bakal menyalurkan BST melalui Bank DKI.
Baca Juga: Siap-siap Mulai Januari 2021 Bikers di Jabodetabek Dapat Bantuan Rp 300 Ribu
Sedangkan pemerintah pusat akan menyalurkan bansos tunai melalui PT Pos Indonesia.
"Jumlah bantuan dari pemerintah pusat yang sebelumnya untuk DKI Jakarta 1,3 juta paket sembako, sekarang kurang lebih 750 ribu penerima manfaat," tuturnya.
"Kemudian dari DKI Jakarta, itu kurang lebih 1,1 juta KK ya," tambahnya menjelaskan.
Baca Juga: Siapin HP dan KTP Lalu Buka Link Ini Bisa Dapat Rp 2,4 Juta Bikers Bisa Buat Modal Usaha
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, sebanyak 1,9 juta Kepala Keluarga (KK) bakal menerima bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp 300 ribu.
Adapun BST diberikan kepada warga miskin dan rentan miskin terdampak pandemi Covid-19.
Dalam penyalurannya, Pemprov DKI nantinya bakal dibantu oleh pemerintah pusat.
"Dari pemerintah pusat kurang lebih 750 penerima manfaat sebesar Rp 300 ribu per KK. Kemudian dari DKI itu kurang lebih 1,1 KK ya," ucapnya, Selasa (5/1/2021).
Baca Juga: Bisa Buat DP Motor Baru, Tahun Depan Masih Ada Bantuan Rp 600 Ribu?
Dibandingkan pada 2020 lalu, Ariza menyebut, ada penurunan jumlah penerima manfaat bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah.
"Jadi memang ada pengurangan jumlah dari yang sebelumnya sebesar total 2,45 juta penerima sembako, sekarang tidak sampai 1,9 kurang lebih," ujarnya di Balai Kota Jakarta.
Terkait dengan penurunan jumlah penerima manfaat ini, Ariza berkilah, saat ini perekonomian di ibu kota sudah mulai bangkit.
Warga yang tadinya kehilangan mata pencahariannya pun kini sudah banyak yang kembali bekerja lagi.
Baca Juga: Siapkan Syarat dan Simak Caranya, Ada Program Bantuan Bedah Rumah Swadaya dari Pemerintah
"Sebelumnya banyak sekali yang menerima, sampai gojek juga menerima. Tapi sekarang yang sudah bekerja tidak lagi menerima bantuan," kata dia.
"Jadi jumlahnya menurun karena memang sudah sejak PSBB diperlonggar kan orang sudah kembali bekerja," tambahnya menjelaskan.
Penurunan jumlah penerima manfaat bansos ini pun disebut Ariza tak hanya terjadi di Jakarta.
"Angka yang berkurang ini tidak hanya di DKI, di seluruh Indonesia berkurang karena sebagian sudah kembali bekerja," tuturnya politisi Gerindra ini.
Untuk diketahui, penyaluran BST sudah mulai dilakukan pemerintah sejak Senin (4/1/2021) kemarin.
Bantuan ini bakal disalurkan ke masyarakat selama empat bulan berturut-turut hingga April 2021 mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bantuan ini diperuntukan bagi masyarakat miskin dan rentan miskin yang terdampak pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikannya dalam acara penyerahan bansos yang dilakukan secara simbolis di Balai Kota Jakarta.
Baca Juga: Siap-siap Cek Saldo ATM, Ini Jadwal Pencairan BLT Rp 600 Ribu Tahap ke-2, Uang Langsung Ditransfer
"Jadi, banyak sekali dampak pandemi membuat kegiatan ekonomi kita turun, otomatis pendapatan di keluarga turun. Harapannya (bansos) mengurangi beban keluarga yang terdampak berat dari krisis ini," tuturnya, Senin (4/1/2021).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, program BST diberikan sebagai upaya pemerintah menggerakan perekonomian yang ambruk imbas pandemi Covid-19.
Meski demikian, ia berpesan agar BTS digunakan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
"Saya menggarisbawahi pesan presiden, bansos ini dimanfaatkan dengan bijak dan tepat. Pesan buat bapak-bapak, jangan beli rokok," ucapnya dalam siaran tertulis yang diterima TribunJakarta.com.
"Jadi, pemanfaatannya diprioritaskan untuk seluruh keluarga," tambahnya menjelaskan.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah menjelaskan mekanisme penyaluran BST.
Ia mengatakan, BTS yang bersumber dari APBN Kementerian Sosial bakal disalurkan melalui PT Pos Indonesia.
Sedangkan, BTS yang bersumber dari APBD Pemprov DKI bakal diberikan lewat Bank DKI.
"Data penerima BST 2021 yang bersumber dari APBN akan ditetapkan oleh Dirjen PFM Kemensos RI, sedangkan data yang bersumber dari APBD ditetapkan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Wagub DKI Jakarta Pastikan Pengemudi Ojol Tak Dapat Bansos Tunai Rp 300 Ribu,