GridMotor.id - Viral di media sosial jembatan bambu di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur telan biaya setara 11 unit Honda BeAT.
Akses jalan di pedesaan memang penting buat masyarakat dan pemotor.
Di daerah perdesaan biasanya antara satu desa dengan desa lainnya dibelah sebuah sungai atau kali.
Sungai atau kali memang penting untuk kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Desain Gagah, Motor Matic Bongsor 250cc Mirip Yamaha XMAX, Harganya Cuma Rp 17 Jutaan
Baca Juga: Motor Matic Honda Terbaru 350 cc Resmi Dijual, Harganya Bikin Dengkul Gemetar
Tapi biar masyarakat bisa menyeberang sungai dengan aman, maka dibangunglah jembatan penghubung.
Seperti halnya pada jembatan bambu yang menghubungkan Desa Bulak dan Desa Pandak, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo ini.
Namun baru-baru ini jembatan bambu tersebut jadi perbincangan hangat netizen.
Soalnya jembatan bambu itu disebut-sebut menelan biaya dengan anggaran Rp 200 juta.
Baca Juga: Motor Matic Bekas Harga Rp 3 Jutaan Laris Manis, Banyak Pilihannya Bro
Wuih, duit Rp 200 juta bisa buat beli 11 unit motor matic Honda BeAT tipe tertinggi bro.
Sekedar informasi tambahan, varian tertinggi Honda BeAT ada di tipe Deluxe yang dibanderol Rp 17.250.000 untuk OTR Jakarta.
Terkait dengan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Ponorogo, Jamus Kunto pun angkat bicara.
Kata Jamus, awalnya ada usulan dari warga untuk memperbaiki jembatan tersebut.
Baca Juga: Sikat Motor Bekas Cuma Rp 3 Jutaan, Ada Honda BeAT dan Lainnya Bro
Pasalnya, jembatan bambu itu posisinya rendah dan memicu banjir saat air sungai meluap.
Selain itu, hanya memiliki lebar 2 meter. “Pembangunan jembatan itu merupakan aspirastif dari legeslatif desa setempat.
Pembangunan jembatan itu atas permintaan warga karena kondisi jembatan sudah lama,” kata Jamus dikutip dari Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Usai menerima usulan itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) meminta DPUPR untuk menghitung anggarannya, setelah dihitung sekitar Rp 500 juta hingga Rp 600 juta.
Baca Juga: Keburu Lapor Polisi, Honda BeAT yang Dikira Dicuri Ternyata Tertukar
Saat itu dana yang tersedia sekitar Rp 200 juta dan pihak desa menyetujuinya.
Anggaran itu kemudian digunakan untuk pembangunan pondasi jembatan bagian kanan dan kiri.
"Dananya dari Bapeda Rp 200 juta. Ya sudah kita cukupkan di pondasi itu, 2021 kita tunggu alokasi anggaran baru kita lanjut," kata Jamus, dikutip dari KompasTV.
Setelah pondasi jembatan selesai dibangun, warga kemudian berinisiatif untuk membuat lantai jembatan dengan anyaman bambu.
Baca Juga: Video Honda BeAT Terkapar Dihantam Mobil Pikap, Begini Kondisi Pemotor
Sementara dapat dilewati motor, sepeda, dan pejalan kaki.
Kata Jamus, meski berbahan anyaman bambu, jembatan itu aman untuk dilewati, apalagi kanan kiri jembatan dipasang pagar berbahan bambu.
"Nanti tahun 2021 dilanjut lagi untuk struktur utamanya," ujarnya.
Sementara itu, dikutip dari KompasTV, Kades Bulak, Arini Musrifah mengatakan, jembatan tersebut merupakan jalan poros yang menghubungkan Desa Bulak dan Pandak.
Kata Arini, anggaran 200 juta itu difokuskan untuk membangun pondasi pada sisi kanan dan kiri jembatan.
Baca Juga: Dua Honda BeAT Ludes Digasak Maling Cuma 30 Menit, Pelakunya Sendirian
Sementara untuk sesek bambu yang diletakkan di pondasi itu, merupakan buah dari gotong royong warga sebagai jembatan darurat.
"Nanti diprioritaskan tahun 2021 sekitar bulan 3 dan 4 untuk pembangunan (jembatan permanen)," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Jembatan Bambu Senilai Rp 200 Juta, Ini Kata Kepala DPUPR Ponorogo"