Selain itu, anggaran juga difokuskan untuk penanganan kesehatan, program pemulihan ekonomi terutama dukungan terhadap UMKM dan dunia usaha, serta reformasi struktural baik di bidang kesehatan, pendidikan, hingga perlindungan sosial.
Adapun, dalam APBN 2021 pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp 2.750 triliun. Angka ini tumbuh 0,4 persen dibandingkan alokasi belanja negara di APBN 2020.
Jokowi mengatakan, alokasi ini terdiri dari belanja untuk kementerian dan lembaga sebesar Rp 1.032 Triliun dan Rp 795,5 Triliun untuk transfer daerah dan dana desa.
Alokasi belanja tersebut diperuntukkan bagi pemulihan ekonomi dan prioritas pembangunan di berbagai bidang.
Misalnya, bidang kesehatan Rp 169,7 Triliun, pendidikan Rp 550 Triliun, infrastruktur Rp 417,4 Triliun, perlindungan sosial Rp 488 Triliun, ketahanan pangan Rp 99 Triliun, pembangunan teknologi dan informasi Rp 26 Triliun dan lainnya.
Jokowi menegaskan, baik APBN maupun APBD harus benar-benar berorientasi untuk rakyat.
"Seluruh rupiah yang ada di APBN maupun APBD harus betul-bet dibelanjakan untuk kepentingan rakyat," kata Jokowi.
Bansos Tunai ini merupakan penyaluran tahap dua yang berlangsung hingga Desember 2020.
Sebelumnya, Kemensos telah menyalurkan BST senilai Rp 600.000 per bulan yang disalurkan pada bulan April sampai Juni 2020.
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengungkapkan, bantuan ini disalurkan untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19.
Baca Juga: Gokil, Isteri Seleb Beli Helm Seharga Motor, Andhika Pratama: Ini Seharga Kawasaki Ninja