Data Pengguna Terancam? Zoom Dicap Bohongi Para Penggunanya Sejak Tahun 2016, Begini Penjelasannya Bro

By M Aziz Atthoriq, Kamis, 12 November 2020 | 22:25 WIB

Data pengguna terancam? Zoom di cap membohongi para penggunanya sejak tahun 2016, begini penjelasannya bro.

 

Gridmotor.id - Data pengguna terancam? Zoom di cap membohongi para penggunanya sejak tahun 2016, begini penjelasannya bro.

Bikers pasti sudah gak asing lagi kan dengan aplikasi pertemuan virtual online yang bernama Zoom Meeting.

Nah sejak pandemi melanda dunia termasuk Indonesia Zoom Meeting jadi pilihan orang untuk bisa tetap beraktifitas.

Lalu bagaimana jika kemudahan berkomunikasi dan beraktivitas kita terganggu dengan ketakutan data pribadi gak aman?

Baca Juga: Jarang yang Tau, Sean Wotherspoon Bukan Hanya Desain Vespa Matic, Vespa Klasik 2-tak Juga Ada Edisinya Nih

Seperti kabar satu ini yang mencap aplikasi Zoom Meeting dianggap tidak aman dan membohongi penggunanya.

Aplikasi Zoom Meeting

Zoom baru saja mengumumkan bahwa panggilan video di platformnya telah diamankan dengan enkripsi end-to-end.

Langkah itu diambil Zoom, setelah Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) mendapati bahwa enkripsi yang diiklankan Zoom selama ini tidak sesuai yang dijanjikan.

FTC menyebut Zoom telah membohongi penggunanya sejak 2016, dengan mengklaim bahwa platformnya menawarkan enkripsi end-to-end (E2EE) yang kuat.

Baca Juga: Update Harga Bensin November 2020, Apakah Bensin Pertamina Sudah Seharga di Seluruh Indonesia?

Padahal, sistem enkripsi yang dipakai Zoom selama ini lebih rendah dari yang diklaim.

"Sejak 2016 lalu, Zoom menyesatkan pengguna dengan menggembar-gemborkan bahwa layanannya menawarkan enkripsi 256-bit (E2EE) untuk mengamankan panggilan video," tulis keterangan FTC.

"Namun kenyataannya Zoom hanya memberikan enkripsi dengan tingkat keamanan yang lebih rendah," lanjut FTC.

Zoom juga dikatakan FTC menyimpan kunci cryptographic yang memungkinkan perusahaan mengakses konten milik konsumennya.

Baca Juga: Horee Bensin Pertamina Diskon! Sambut Hari Pahlawan Bikers Beli Pertamax Series Langsung Dapat Potongan Harga Segini

Fitur E2EE sendiri menggunakan enkripsi 256-bit-AES-GCM yang akan mengamankan video konferensi Zoom secara default.

Dengan fitur ini, percakapan video konferensi di Zoom diklaim akan lebih aman secara menyeluruh.

Menanggapi tudingan yang dilayangkan oleh FTC, Chief Product Officer Zoom mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud menipu pengguna.

"Kami melihat ada perbedaan pandangan antara definisi (enkripsi) end-to-end yang umum dipakai dengan yang kami gunakan," ujar Zoom dalam sebuah postingan blog.

FTC juga mengatakan bahwa klaim Zoom yang mengatakan bahwa rekaman meeting disimpan dengan enkripsi begitu meeting selesai, juga tidak benar.

Baca Juga: Ngeri! Video Emak-emak Ambyar Seruduk Pemotor Trail Akibat Nekat Trabas Lampu Merah, Netizen: Fix Gw Bela yang Wheelie


Ternyata, rekaman meeting itu selama ini disimpan di server Zoom tanpa enkripsi selama 60 hari, sebelum ditransfer ke penyimpanan cloud Zoom yang lebih aman, dan baru dienkripsi di server cloud itu.

Setelah dijewer oleh FTC, Zoom sepakat untuk menyetujui beberapa persyaratan yang diajukan, guna menerapkan sistem keamanan yang lebih komprehensif.

Update keamanan end-to-end yang lebih aman telah digelontorkan Zoom pada akhir Oktober 2020.

Selain diminta menggunakan standar enkripsi end-to-end yang lebih tinggi, Zoom juga diminta menambah fitur otentikasi multi-langkah saat login, untuk mencegah akses yang tidak dikehendaki.
Baca Juga: Viral! Video Detik-detik Dua Pemotor Adu Banteng di Tangsel, Warganet: Jangan Pernah Nyalip di Tikungan!

Zoom juga diminta untuk memberi tahu FTC jika ada kebocoran data.

Semua update software juga harus diperiksa apakah ada lubang keamanan atau tidak.

Usulan ini masih diuji publik selama 30 hari.

Begitu masa uji publik selesai, FTC akan membuat keputusan rekomendasi akhir untuk Zoom.

Setelah keputusan final FTC dibuat, pihak ketiga juga wajib keluar dari program keamanan Zoom dalam kurun dua tahun sekali, selama 20 tahun ke depan.

Untuk mengaktifkan fitur enkripsi end to end yang lebih aman, ikuti cara berikut ini:

Baca Juga: Menggunakan Jaket Ojol, Seorang Pria Todong Pistol Rampok Uang SPBU Dengan Modus Berlaga Isi Bensin Motornya

1. Masuk web atau aplikasi Zoom

2. Klik "Account Management", lalu pilih "Account Settings".

3. Pilih tab "Meeting".

4. Pada bagian "Security", pastikan bahwa bagian "Allow use of end to end encryption" aktif.

5. Apabila belum aktif, cukup geser toggle, lalu klik "Turn On".

6. Jika ingin menjadikan pengaturan ini wajib bagi semua pengguna di akun Anda, klik ikon gembok, lalu klik "Lock" untuk mengonfirmasi pengaturan.

7. Di bawah "Security" pilih tipe default enkripsi.

8. Pilih "save".

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Zoom Bohongi Pengguna sejak 2016, Enkripsi Tak Seaman yang Diiklankan",

"Sejak 2016 lalu, Zoom menyesatkan pengguna dengan menggembar-gemborkan bahwa layanannya menawarkan enkripsi 256-bit (E2EE) untuk mengamankan panggilan video," tulis keterangan FTC.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Zoom Bohongi Pengguna sejak 2016, Enkripsi Tak Seaman yang Diiklankan", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2020/11/12/14330057/zoom-bohongi-pengguna-sejak-2016-enkripsi-tak-seaman-yang-diiklankan.
Penulis : Conney Stephanie
Editor : Reska K. Nistanto

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L