Viral Pemotor Bawa Mayat Sang Ibu di Jok Belakang, Polisi Sebut Bukan Karena Ditolak Warga

By Fadhliansyah, Jumat, 30 Oktober 2020 | 18:55 WIB

Pemotor yang membawa jenazah ibunya di jok belakang motor

Gridmotor.id - Viral pemotor bawa mayat sang ibu di jok belakang, polisi sebut alasan sebenarnya.

Pemotor itu viral di media sosial, setelah membawa jenazah yang diikat di atas motor.

Peristiwa yang mengagetkan banyak orang itu terjadi Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Pada video yang viral itu, terdengar ada suara perempuan yang mempertanyakan benda yang dibawa di jok belakang pemotor itu.

Baca Juga: Pemotor Panik, Lihat Jenazah Dalam Mobil Colt Mini Yang terparkir Depan Parkiran RSUD Tapi Supirnya Tidak Ada

Baca Juga: Video Pemotor Arogan Konvoi Sambil Geber-geber, Yamaha Mio Tersungkur Kena Tendangan Polisi

Dalam video tersebut terdengar suara perempuan yang mempertanyakan benda yang dibawa pemotor.

"Iki gowo opo cobo, kok medeni banget lho, (ini bawa apa coba, menakutkan sekali)," ucapnya.

"Daerah simo gowo opo sih ? (di daerah Simo bawa apa sih)," katanya lagi.

Tak berselang lama perkataan perempuan itu ditimpali suara laki-laki.

Baca Juga: Ratusan Warga Berhamburan, Viral Video Warga Parkir Motor di Tengah Jalan Cegat Mobil Ambulans dan Ambil Paksa Jenazah Covid-19

"Iki wong opo udu, astaga," ujarnya.

Kapolsek Banyudono, AKP Marjoko membenarkan kejadian pemotor membawa jenazah di atas beronjong yang diletakkan di jok belakang.

Kejadian itu bermula dari Sutejo, warga Dukuh Bantulan RT 03 RW 04 Kelurahan Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali merawat ibu kandungnya, Ginem di rumahnya.

Itu dilakukannya bersama istri dan kedua anaknya.

Baca Juga: Waduh, Ramai Aksi Remaja Ugal-ugalan Naik Motor Sambil Wheelie di Jalan Umum Resahkan Pemotor dan Petugas Kamar Mayat

Ginem kemudian meninggal dunia pukul 08.00 WIB.

"Sutejo membawa jenazah menggunakan sepeda motor dengan memakai beronjong," kata Marjoko kepada TribunSolo.com, Kamis (29/10/2020).

Fakta Sebenarnya

Marjoko mengatakan, pihaknya telah mencari tahu bagaimana fakta sebenarnya asal muasal Sutejo membawa jenazah ibunya.

Dari keterangan Perangkat Desa Jembungan, Suwardi, semula Sutejo bersama istri dan 2 anaknya merawat ibu kandungnya, Ginem, yang sakit di rumah.

Baca Juga: Arogan Banget, Gerombolan Pemotor Iringi Mobil Jenazah Sambil Ugal-ugalan, Netizen: Habis Nganter Jadi Yang Dianter

Ginem diketahui meninggal dunia Kamis (29/10/2020) pukul 08.00 WIB.

Dari keterangan Sutejo, ia awalnya berencana memakamkan ibunya itu di pekarangan rumah.

Lalu, ia merasa jengkel karena dilarang warga memakamkan ibunya di pekarangan rumah.

Menurut Sutejo, warga beralasan ibunya bukan berasal dari desa tersebut.

Baca Juga: Jalanan Lumpuh Total, Video Gerombolan Warga Bawa Kabur Jenazah PDP Virus Corona, Pihak Rumah Sakit Ketakutan

Sutejo jengkel, kemudian membawa jenazah Ginem menggunakan sepeda motor dengan memakai bronjong.

Tujuannya, untuk dimakamkan pekarangan rumah keluarga yang berada di Desa Kedung Lengkong, Simo, Boyolali tempat kelahiran ibu Ginem.

Padahal, jarak rumah Sutejo dengan desa ibunya itu cukup jauh, sekitar 10 kilometer.

Ia membawa jenazah itu di jalan raya di siang bolong.

Baca Juga: Bandung Gempar, Cewek Cantik Penuh Tato Ditemukan Tewas di Parit, Jaket Geng Motor Masih Dipakai Korban

Jenazah Ginem, ibunda Sutejo, akhirnya dimakamkan di pemakaman umum yang terletak di sana.

Bukan Ditolak

Kapolsek Banyudono AKP Marjoko meluruskan pernyataan Sutejo bila tetangga Sutejo di Desa Jembungan menolak rencananya memakamkan ibunya di sana.

Warga bahkan tak mengetahui bila ibu Sutejo meninggal.

Belakangan, warga menyebut bila Sutejo merupakan orang yang sangat tertutup pada warga.

Baca Juga: Panik Berujung Kesal, Jenazah Mendadak Jatuh dari Keranda di Tengah Jalan, Pemotor Kocar-kacir

Marjoko juga mengakui Sutejo sangat sulit diajak berkomunikasi.

"Tadi Perangkat Desa Jembungan meluruskan, tidak betul isu di media sosial kalau ada penolakan dari warga. Mereka bahkan tidak tahu kalau ibu Sutejo meninggal, karena Sutejo itu orangnya tertutup dengan tetangga," kata Marjoko.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kronologi Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibu di Bronjong Jok Motor, Tempuh Jarak 10 Kilometer