Gara-Gara Pengendara Motor Honda Supra Nyelonong Jalur Mobil, Suzuki Ertiga Hangus Terbakar Ini Penjelasan Polisi

By Indra GT, Minggu, 11 Oktober 2020 | 20:25 WIB

Ilustrasi mobil terbakar, mobil Suzuki Ertiga hangus terbakar gara-gara menghindar pengendara motor Honda Supra yang nyelonong masuk jalur mobil.

Gridmotor.id - Sebuah mobil Suzuki Ertiga hangus terbakar gara-gara menghindar pengendara motor Honda Supra yang nyelonong masuk jalur mobil.

Pengendara motor Honda Supra secara tiba-tiba nyelonong jalur mobil di pintu keluar jembatan Suramadu.

Beruntung tidak ada korban jiwa saat mobil Suzuki Ertiga hangus terbakar akibat menghindar pemotor Honda Supra yang nyelonong jalur mobil.

Sebetulnya kejadian ini tidak perlu terjadi apabila pengendara mobil lebih hati-hati dan pengendara motor mentaati peraturan.

Baca Juga: Pemotor Berhamburan, Viral Video Mobil Terbakar Saat Isi BBM Di SPBU, Aksi Sopir Dipuji Warganet

Baca Juga: Lampung Mencekam, Tiga Motor dan Satu Mobil Terbakar Saat Mengisi Bensin di SPBU, Penyebabnya Ternyata Motor Suzuki Thunder

Pengendara sepeda motor Honda Supra X dari arah Surabaya tiba-tiba menerabas masuk ke jalur khusus mobil di pintu keluar Jembatan Suramadu, Desa Morkepek, Kecamatan Labang, Sabtu (10/10/2020).

Tindakan melanggar aturan lalu lintas ini menyebabkan mobil Suzuki Ertiga terbakar.

Pasalnya, demi menghindari motor, pengemudi mobil dari arah yang sama terpaksa membanting setir ke kanan.

Mobil yang dikemudikan Taufiq Hidayatullah (41), warga Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang itu pun oleng.

Anggota Satlantas Polres Bangkalan mengevakuasi Suzuki Ertiga yang hangus terbakar di trotoar akses Suramadu usai menabrak tiang lampu penerangan jalan karena menghindari pengendara sepeda motor di jalur mobil di pintu keluar Jembatan Suramadu, Sabtu (10/10/2020)

Baca Juga: Pemotor Ketakutan, Video Lamborghini Aventador Milik Raffi Ahmad Terbakar, Polisi Ungkap Penyebabnya

Lalu menabrak tiang lampu penerangan jalan dan terhenti dengan posisi separuh bodi mobil di atas trotoar.

Ertiga berwarna putih dengan nopol M 1045 HJ yang dikendarai oleh Taufiq Hidayatullah (41) langsung terbakar.

Beruntung pengemudi bergegas keluar mobil ketika mengetahui bagian sisi kanan kap mesin mulai mengeluarkan asap.

Kepala Unit Kecelakaan Lalu-lintas Polres Bangkalan Ipda Sys Eko Purnomo mengungkapkan, kecelakaan tersebut mutlak disebabkan human error pengendara sepeda motor.

Baca Juga: Video Mobil Iring-iringan Jenazah Terbakar di Flyover Sumarecon Bekasi, Jalanan Macet Total

Hal tersebut disampaikan Sys Eko berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan beberapa saksi.

"Sepeda motor tiba-tiba berpindah jalur, memotong barrier yang membatasi jalur motor dan mobil," ungkap Sys Eko kepada Surya.

Sepeda motor Honda Supra X bernopol L 2099 JJ dikendarai Abu Bakar (41), warga Desa Karang Entang, Kecamatan Kwanyar.

Selain menerabas barrier pembatas jalan, pengendara sepeda motor tidak memperhatikan jarak aman saat berpindah ke jalur mobil.

Baca Juga: Pemotor Kocar-kacir, Motor Tiga Roda Hangus Terbakar Bikin Putus Kabel Jaringan Internet, Warga Geger Polisi Kejar Sang Pemilik 

Hasil olah TKP, sopir Ertiga sempat menginjak rem. Itu diperkuat dari bekas ban sepanjang dua meter

Eko Sys memaparkan, sopir Ertiga mengaku kecepatan mobil ketika mendekati pintu Jembatan Suramadu mulai menurun dari 80 Km/Jam menjadi 70 Km/Jam.

Kecepatan 80 Km/Jam ketika dikonversi ke detik, lanjutnya, maka dalam waktu satu detik bisa menempuh sejauh 16 meter.

"Jaraknya terlalu dekat, akhirnya terjadi serempetan di sisi kanan mobil, pengendara sepeda motor terjatuh,' paparnya.

Baca Juga: Mojodadi Mencekam! Perguruan Silat PSHT Mengamuk, Sebuah Motor Dibakar Habis

Ia menjelaskan, human error menjadi faktor penyebab utama kecelakaan lalu-lintas di Bangkalan hingga September 2020.

"Human error mencapai di atas angka 90 persen. Sedangkan sisanya karena faktor non human error," jelasnya

Human error disebutkan Sys Eko didominasi atas perilaku pengendara. Mulai melanggar marka jalan, melanggar lalu-lintas, hingga karena terpengaruh ponsel.

Disusul faktor kondisi fisik pengendara seperti kelelahan dan mengantuk. Sisanya faktor beban muatan yang melebihi kapasitas kendaraan.

Baca Juga: Pemotor Langsung Pada Minggir, Sebuah Motor Mendadak Terbakar Saat Sedang Melaju, Polisi Duga Karena Hal Ini

"Ketika melewati tanjakan atau jalan menurun, beban muatan melebihi kapasitas mempengaruhi fungsi rem. Itu sering terjadi di jalur Galis dan Blega," paparnya.

Sedangkan faktor non human error, lanjut Eko Sys, meliputi fungsi rem, kelayakan kendaraan karena tidak dirawat dengan baik.

Dilanjutkan faktor kondisi jalan, termasuk batas kanan atau kiri tepi jalan utama dengan bahu jalan yang ketinggiannya mencapai antara 10 - 20 sentimeter.

"Ketika mau naik atau turun, pengendara kendara roda dua sering terjatuh," pungkasnya.

Baca Juga: Pemilik Motor Hanya Bisa Pasrah, 25 Motor Hangus Terbakar Dalam Kebakaran Duri Selatan Tambora

Sementara itu, Kapolsek Sukolilo AKP Bahrudi meminta para pengendara sepeda motor agar tetap berada di jalur kendaraan roda dua ketika keluar dari pintu Jembatan Suramadu.

"Sering dijumpai pengendara sepeda motor motong jalur mobil, menyeberang jalur mobil yang keluar dan hendak masuk Jembatan Suramadu," ungkapnya.

Padahal, lanjutnya, keputusan pengendara sepeda motor menyeberangi jalur mobil sangatlah beresiko dan mengancam keselamatan.

"Sudah disiapkan jalan menuju fly over. Itu lebih aman daripada menerabas barrier pembatas jalan," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Mobil Suzuki Ertiga Terbakar di Suramadu Gegara Motor Nyelonong, Polisi Sebut Human Error Diatas 90%