Bikers Gak Usah Cemas Soal Resesi yang Akan Melanda Indonesia, Masih Ada 7 Hal Positif yang Bisa Terjadi

By Ahmad Ridho, Selasa, 29 September 2020 | 12:10 WIB

Bikers jangan takut soal resesi yang akan melanda Indonesia, masih ada 7 hal positif yang akan terjadi.

Baca Juga: Wali Kota Banjarbaru Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Ternyata Hobi Naik Motor Klasik Semasa Hidupnya

Hal itu umumnya menyebabkan tingkat tabungan nasional meningkat dan memungkinkan investasi dalam perekonomian.

Tapi ini tidak bisa terjadi jika pemerintah menekan suku bunga dan mendorong konsumsi yang berlebihan selama resesi.

4. Beberapa bisnis berkembang

Dilansir Nasdaq, Minggu (23/2/2020), mungkin tidak ada yang namanya industri 'tahan resesi'. Tetapi ada beberapa bisnis yang cenderung berhasil dalam resesi.

Berikut ini daftarnya:

Industri permen

Layanan pemeliharaan

Toko grosir atau supermarket

Pengacara masalah kebangkrutan

Konsumsi permen meningkat drastis selama resesi hebat 2007-2009.

Baca Juga: Bikin Pelanggan Merasa Tambah Aman, Helm Driver Ojol Kini Ditambah Face Shield

Faktanya, pada 2008 keuntungan Cadbury meningkat sebesar 30% dan Nestle melaporkan peningkatan laba hampir 11%.

Mengenai layanan pemeliharaan, orang-orang saat resesi cenderung memilih memperbaiki barang-barang yang rusak daripada membeli sesuatu yang baru.

Hal itu menguntungkan pengusaha perbaikan kendaraan bermotor, tukang reparasi, dan semacamnya.

Terkait toko grosir, ketidakstabilan ekonomi membuat orang-orang lebih jarang makan di luar.

Dengan semakin banyaknya orang yang memasak di rumah, toko bahan makanan mendapatkan keuntungan.

5. Efisiensi meningkat

Sisi positif lain dari resesi adalah membuat perusahaan yang selama ini tidak efisien berbenah diri.

Penurunan ekonomi mengingatkan perusahaan untuk membuang kelebihan persediaan dan memotong biaya overhead mereka.

Itu mengajarkan mereka untuk merampingkan proses dengan cara yang menghemat biaya, tetapi tetap memenuhi kebutuhan pelanggan mereka.

Baca Juga: 800 Orang Driver Ojol di Tangerang Ikuti Swab Test, Kalau Positif Covid-19 Langsung Dilakukan Ini

6. Menstabilkan harga kebutuhan sehari-hari

Mirip seperti perusahaan, resesi cenderung membuat orang-orang lebih berhemat.

Orang-orang dengan pendapatan tetap dan mereka yang menyimpan sebagian besar uang dalam bentuk tunai bisa mendapatkan keuntungan dari harga baru yang lebih rendah.

Jika ekonomi tidak melambat atau resesi, pertumbuhan mengarah pada upah yang lebih tinggi.

Namun, upah yang lebih tinggi itu menyebabkan inflasi tinggi dan menaikkan biaya barang sehari-hari.

Semakin tinggi biaya barang sehari-hari, semakin sedikit konsumen yang dapat mengimbangi.

Resesi membuat seluruh proses merangkak cukup lama untuk menyetel ulang harga ke tingkat yang lebih dapat dikelola.

7. Mengubah pola pikir

Hampir semua orang akan terdampak resesi. Selama masa resesi, orang-orang diingatkan tentang betapa pentingnya hidup di bawah kemampuan sendiri.

Baca Juga: Bikers Bingung Apa Benar Kalung Eucalyptus Bisa Cegah Penularan Virus Corona, Guru Besar UGM Sampai Ikut Bereaksi

Hal itu mendorong orang-orang menabung untuk hari esok, terus mengisi dana darurat, dan mengevaluasi kembali cara mengelola uang.

Meski menabung tidak membantu pemulihan ekonomi, tetapi banyak orang akan mendapatkan manfaat yang lebih banyak dari menabung.

Jika Anda memiliki uang yang diinvestasikan dalam saham atau sedang mempertimbangkan untuk membuka saham Anda pertama kali, hal terpenting bukanlah berhenti investasi atau tidak jadi investasi.

Akan tetapi, pastikan Anda berinvestasi untuk jangka panjang, tidak hanya saat resesi.

Hal itu karena nilai saham akan selalu naik dan turun. Kesalahan paling banyak dilakukan oleh orang-orang adalah panik dan menjualnya pada saat terendah.

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul:7-hal-positif-yang-bisa-terjadi-selama-resesi?