Gridmotor.id - Buruan isi nomor KTP dan data lain, bantuan pemerintah Rp 3,55 juta cair buat 5,6 juta orang, begini cara lengkapnya.
Enak banget dapat bantuan langsung tunai alias BLT dari pemerintah senilai Rp 3,55 juta.
Lumayan buat tambahan cicilan motor, atau keperluan lainnya.
Apalagi bantuan pemerintah ini sangat berguna di tengah ganasnya pandemi Covid-19, khususnya di Indonesia.
Dikutip dari laman resmi Kartu Prakerja, program ini tidak hanya untuk yang sedang cari pekerjaan bisa untuk buruh, karyawan dan pegawai.
Setiap peserta akan dapat insentif bantuan sebesar Rp 3.550.000.
Insentif untuk biaya bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif paska pelatihan Rp 600.000 per bulan selama empat bulan.
Kemudian, insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000, lumayan banget.
Baca Juga: Horeee Masih Bisa Daftar Biar Dapat Bantuan Pemerintah Rp 2,4 Juta, Lumayan Buat Nambah Modal Usaha
Untuk pendaftaran Kartu Prakerja bisa dilakukan secara online via ponsel atau offline.
Mulai gelombang 4 ada perbedaan cara pendaftaran dibandingkan tiga gelombang sebelumnya.
Syarat yang mengharuskan peserta melakukan selfie ketika daftar kini telah dihapus.
Peserta yang ingin mendaftar Kartu Prakerja harus mempersiapkan NIK dan Nomor KK yang sesuai.
Baca Juga: Siap-siap Terima Bantuan Pemerintah Rp 500 Ribu dan Beras 15 kg Per KK untuk 9 Juta Keluarga
Untuk via online, peserta bisa mendaftar melalui laman https://www.prakerja.go.id.
Supaya mudah dalam pengisian format pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 9, siapkan nomor KTP dan KK.
Adapun supaya bisa diterima perhatikan ketika memasukkan 3 point sesuai lansiran Instagram @prakerja.go.id.
1. Masukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dengan benar.
Awas jangan salah memasukkan nomor NIK yang tercantum dalam Kartu Keluarga atau KK.
Nomor ini dimiliki jika sudah berusia 17 tahun atau setelah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Katanya masih banyak yang salah memasukkan nomor NIK sendiri ketika daftar Kartu Prakerja.
Jumlah nomor yang banyak sekaligus terurut kadang membuat bingung saat menuliskan.
Ketelitian dan ketepatan memasukkan setiap angka salah satu jadi kunci diterima daftar kartu prakerja.
2. Masukkan Nomor KK (Kartu Keluarga) dengan benar.
Sama seperti NIK, nomor Kartu Keluarga (KK) juga harus dimasukkan dengan benar.
Supaya tidak salah, lihat berulang atau recek setelah memasukkan angka.
Di Kartu Keluarga, nomor KK tertulis besar tepat di bawah tulisan Kartu Penduduk bagian atas.
Baca Juga: Jengkel Tidak Dapat Lagi Bantuan Pemerintah Ternyata Biang Keroknya Kini Ketahuan
3. Isi Ulasan dan Rating Pelatihan
Ketika sudah terdaftar dan lolos Kartu Prakerja tapi tidak mengisi dan melengkapi dua hal tersebut proses pencairan intensif Kartu Prakerja tidak bisa masuk atau gagal.
Supaya lulus pastikan semua bagian diisi termasuk ulasan rating pelatihan.
Jika lolos seleksi, peserta dapat melihat nomor Kartu Prakerja dan status saldo pada dashboard akun.
Apabila tidak lolos, peserta akan mendapatkan notifikasi pada dashboard akun Kartu Prakerja.
Peserta yang gagal bisa mengikuti seleksi gelombang berikutnya tanpa perlu mengulangi lagi proses pendaftaran dari awal.
Pembukaan Kartu Prakerja Gelombang 10
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 semula direncanakan kemarin Kamis (24/9/20) namun batal alias ditunda.
Hal itu disampaikan Head of Communication PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu.
"Pendaftaran gelombang 10 beserta kuotanya akan kami umumkan segera," kata Louisa dikutip dari Kompas.com.
Pihaknya masih fokus menyelesaikan proses seleksi kartu prakerja gelombang 9.
Adapun dalam gelombang 10 ini jumlah peserta yang akan disaring masih belum pasti.
Namun demikian, jumlah peserta yang akan disaring akan ada di kisaran 200.000 orang.
Sementara itu, ada kemungkinan jumlah peserta pada gelombang 10 mendatang lebih dari 200.000.
"Bisa saja (jumlah peserta lebih dari 200.000)," ujar dia kepada Kompas.com.
Baca Juga: Asyik! Bikers Bisa Dapat BLT dari Pemerintah Cuma Pakai Buku Tabungan, Kartu ATM dan KTP
Sebab, ada 180.000 peserta yang status kepesertaannya telah dicabut oleh PMO.
Alasannya, para peserta tersebut tidak memilih pelatihan pertama lewat 30 hari setelah lolos seleksi.
"Kemarin kami memutuskan kepesertaan lebih dari 180.000 orang karena tidak memilih pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah lolos seleksi," ujar Louisa.