Gridmotor.id - Ratusan driver ojol sampai mogok cari oderan dan geruduk kantor.
Aksi demo driver ojek online ini berlangsung di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tepatnya di kantor Grab di jalan Tampelo, Kelurahan Oetete, Kota Kupang.
Unjuk rasa driver ojol ini terjadi pada Senin (13/7/2020).
Seenggaknya ada 200 driver ojol yang ikut pada unjuk rasa ini.
Mereka lengkap mengenakan atribut driver ojol.
Langkah protes driver ojol ini sempat heboh di jagat maya.
Ternyata, bukan tanpa alasan mereka ribut-ribut di sana.
Hal itu disampaikan Koordinator Ojol, Frids Dami.
"Kami protes karena adanya perubahan dalam skema pembayaran yang sangat membebani," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.
Selain perubahan skema pembayaran, lanjut Frids, semua ojol memprotes adanya kenaikan biaya tambahan.
Sayangnya, biaya tambahan itu tidak dimunculkan di aplikasi.
Hal ini kata dia, membuat para driver sering bermasalah dengan pengguna jasa grab.
Pihaknya mengaku kerap diprotes penumpang, karena dikira merekalah yang naikan harga.
"Padahal, kami lakukan sesuai aturan Grab. Kami tidak ambil keputusan sendiri apalagi ambil keuntungan," ungkap dia.
Menanggapi hal itu, Grab Kota Kupang pun langsung angkat bicara.
Admin Grab Kota Kupang, Jems mengatakan kenaikan skema pembayaran untuk membatnu asuransi kecelakaan.
Nah, insentif ini berlaku buat seluruh driver ojol yang ada di wilayahnya.
Meski begitu, dia akan segera berkoordinasi dengan tim pusat guna menjawabi tuntutan para ojol.
Terkait biaya tambahan kata Jems, sudah berlaku lama dan bukan hanya di Kota Kupang yang alami.
"Saya tidak bisa ambil keputusan sendiri. Mudahan-mudahan dalam waktu dekat ada perubahan dan kami akan segera koordinasi," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ratusan Ojol di Kupang Mogok, Usai Protes Kenaikan Skema Pembayaran"