Tidak hanya untuk mengenang romantisme perjuangan, ASB juga mengatakan bahwa dirinya ingin menghilangkan stigma kemewahan yang seringkali dilekatkan pada anggota dewan.
"Menghapus stigma tentang anggapan bahwa menjadi anggota dewan itu untuk menaikan taraf hidup pribadi, karena menurut saya bukan itu dan tidak perlu dan tidak harus selalu bermewah-mewah, menjadi anggota dewan adalah menjadi sarana pengabdian untuk masyarakat," ujarnya
ASB juga menegaskan bahwa menjadi anggota DPRD memiliki tugas untuk jembatan kesederhanaan.
"Iya artinya bukan kemewahan yang ditonjolkan melainkan aspirasi warga di bawah ini yang harus diperjuangkan jadi saya tidak ingin menimbulkan atau memunculkan kesan kemewahan dari seorang anggota DPRD," ujarnya.
Terkait motor klasik yang dimilikinya ASB mengatakan bahwa biaya perawatan motor klasik jauh lebih murah dibanding motor-motor mewah saat ini.
"Ini gampang merawatnya, hanya merawat platina, busi ya seputar pengapian saja, jadi lebih mudah dibanding motor sekarang, saya lebih nyaman saja pakai motor ini," ujarnya.
Tak hanya motor klasik tahun 80an ASB pun memiliki vespa dan mobil klasik.
"Ada beberapa kendaraan klasik, saya juga ada vespa, sepeda klasik juga ada, ya senang sajak dengan barang-barang klasik,"katanya.
ASB mengatakan bahwa dengan memiliki dan merawat barang klasik membuatnya tidak akan lupa akan sejarah.
"Dari klasik itu muncul sebuah kesederhanaan yang membuat kita tidak akan lupa akan sejarah," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Gaya Anggota DPRD Kota Bogor Ngantor Pakai Motor Klasik : Saya Tak Mau Memunculkan Kesan Mewah