Nih Biar Gak Penasaran, Bikin Motor Enak Sih Diajak Ngebut Tapi Katanya Pakai Knalpot Racing Bikin Boros Bensin, Ah Masa Iya?

By M Aziz Atthoriq, Minggu, 21 Juni 2020 | 21:10 WIB

Motor pakai knalpot racing

Gridmotor.id -  Motor jadi enak larinya setelah pakai Knalpot racing? Katanya bikin boros, ah masa?

Bikers pasti sudah gak asing nih sama yang namanya knalpot racing.

Denger suaranya aja udah bikin para pecinta motor deg-degkan nih klo motor pakai knalpot ini.

Pakai knalpot racing memang bikin motor galak, bukan cuma suaranya tapi larinya nih bro

Baca Juga: Netizen Jadi Pada Salah Fokus, Motor Yamaha Vega R Sangar Bergaya Racing Lagi Isi Bensin Pertalite, Kok Masnya Pakai Itu?

Baca Juga: Medan Mencekam, Video Maling Cekatan Berhasil Gasak Ponsel Seketika, Pengemudi Mobil Terlena Saat Sedang Isi Bensin, Ini Fakta Lainnya

Nah tapi katanya banyak yangbilang nih, pakai knalpot racing bikin boros,ah masa ?

Yuk buktiin, Tim MOTOR Plus coba jawab lewat pengujian knalpot standar vs racing.

Memang usah diragukan lagi, penggunaan knalpot racing bisa meningkatkan performa akselerasi motor.

Namun, bagaimana Banyak yang menganggap, pakai knalpot racing bikin boros?

Baca Juga: Menggiurkan, Bisa Raup Untung Sebulan Rp 14 Juta Begini Hitungan Modal Usaha Pertamini Resmi Pertamina

Kali ini kita mau coba jawab dan buktiin lewat pengujian knalpot standar vs racing.

Nah,sebagai kelinci percobaan, kami menggunakan Honda Vario Techno 125.

Oh iya, soal hasil katrol power bila aptikasi knalpot free flow, dari pengujian kami bisa bikin
tenaga Vario 125 melonjak jadi 12,30 dkj9.006 rpm dan torsi 10,22 Nm/7.044 rpm.

Sementara ketika pakai knalpot standar, hanya 10,36 dk/8.808 rpm dan torsi ada di 10,44 Nmj6.133 rpm.

Baca Juga: Pasang Knalpot R9 H2 Series di Yamaha XMAX, Suara Bulat Gak Pakei 'Mberr', Harganya Pas Di kantong

Artinya,power naik 1,86 dk dan torsi turun B dites konsumsi bahan bakarnya.

Hasilnya, ketika menggunakan knalpot racing, konsumsi bensin lebih boros 12,5 liter/km.

Wew.. lumayan juga bedanya ya!

Analisa kami, penyebabnya karena torsi yang turun, sehingga angkatanawal jadi lebih berat.

Baca Juga: Pakai Bungkus Rokok, Atasi Knalpot Motor Bocor, Begini Caranya

Rider cenderung suka buka gas lebih dalam saat top and go.

Oh iya, uji konsumsi BBM dilakukan di atas mesin Dynomite kepunyaan illtraspeed Racing di
Ji. Panjang No.1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tes dilakukan sekitar jam 5 sore, waktu dan tempat yang berbeda sudah pasti bisa mempengaruhi hasilnya, sob.

Begini sistem pengetesannyal Bahan bakar yang digunakan, yaitu Pertamax RON92.

Baca Juga: Trabas Makin Beringas, Yamaha WR 155R Custom Knalpot Double Muffler

Suplai bahan bakar dari tangki ditutup, diganti dengan alat bantu seperti infusan.

Setiap pengetesan, infusan diisi Pertamax 200 ml, lalu diberi tekanan angin agar bahan bakar bisa mengalir ke ruang bakar.

Alat infus bahan bakar

Vario 125 dibiarkan berlari statis dan memutarkan drum dyno,dipatok 40 km/jam.

Kitiran mesin terpantau di layar komputer ada di angka 3.700 rpm.

Baca Juga: Biar Garing Gemerincing! Usir Bosan Saat WFH, Yuk #Ngopreksantuy Bersihkan Knalpot Motor 2-Tak, Ini Caranya

Biar kecepatan enggak berubah, grip gas dikunci menggunakan alat bantu tali.

Gas motor dikunci agar tidak berubah

Proses ini, dilakukan sarna saat tes knalpot standar dan knalpot racing atau free flow.

Pertama menggunakan knalpot standar, dengan 200 ml bisa berlari 12,5 km.

Itu artinya dengan 1 liter Pertamax, knalpot standar bisa menempuh jarak 62,5 km.

Baca Juga: Bikers Harus Tahu, Bukan Cuma Hiasan Ternyata Ini Fungsi Glasswool di Knalpot Racing

Kedua, 200 ml knalpot racing bisa berjalan 10 km. Berarti 1 liter, knalpot racing hanya 50 km saja.

Kesimpulannya, knalpot standar bisa menghemat 12,5 km/liter.

Sekarang, tinggal balik lagi ke sobat! Pilih hemat atau performa bagus?