MOTOR Plus-online.com - Awalnya bikers dan masyarakat wajib pakai masker untuk tangkal corona, sekarang WHO malah melarang saat melakukan ini.
Masker kini menjadi sebuah barang yang tak bisa di sepelekan.
Di tengah pandemi ini, penggunaan masker tentu suatu keharusan.
Terlebih sejak diterapkannya PSBB hingga New Normal.
Namun, bagaimana dengan penggunaan masker saat berolahraga?
Sementara obat dan vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka langkah yang bisa kita lakukan adalah menghindari penularan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Jadi, selain mengonsumsi makanan bergizi, kita juga perlu berolahraga teratur agar pertahanan tubuh semakin kokoh.
Di satu sisi, penggunaan masker dianggap penting untuk mencegah penularan saat kita berolahraga di luar rumah.
Namun di sisi lain, tertutupnya hidung dan mulut membuat akses tubuh untuk mendapatkan oksigen jadi terbatas.
Padahal, saat berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dari biasanya. Lantas, apa solusinya?
Mengenai hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunggah sebuah postingan di akun instagram @who.
Dalam unggahan tersebut, WHO mengatakan:
Can people wear masks while exercising during #COVID19?⠀
People should NOT wear masks when exercising as masks may reduce the ability to breathe comfortably.⠀
#coronavirus #knowthefacts
(Bisakah orang memakai masker ketika berolahraga #COVID19? #coronavirus #knowthefacts)
Olahraga pakai masker ternyata dilarang.
Orang TIDAK boleh memakai masker ketika berolahraga karena masker mengurangi kemampuan untuk bernapas dengan nyaman
WHO menyebutkan 2 poin penting mengapa orang tak perlu mengenakan masker ketika berolahraga:
1. Orang tidak boleh memakai masker ketika berolahraga karena masker bisa mengurangi kemampuan untuk bernapas dengan nyaman.
2. Keringat bisa membuat masker cepat basah sehingga bisa membuat kita kesulitan untuk bernapas dan hal itu bisa memicu perkembangan mikroorganisme.
Maka dari itu, yang terpenting sebagai tindakan pencegahan penularan Covid-19 selama berolahraga tanpa memakai masker adalah dengan tetap menjaga jarak fisik paling tidak satu meter dari orang lain, menurut unggahan WHO tersebut.
Olahraga pakai masker boleh saja, asal…
Belum lama ini, dua orang remaja di Tiongkok dilaporkan meninggal dunia saat sedang berolahraga akibat kekurangan oksigen.
Kedua remaja tersebut diketahui sedang berlari keliling lapangan untuk mengambil nilai olahraga di sekolah, sambil memakai masker.
Pemberitaan ini kemudian menimbulkan kekhawatiran soal keamanan berolahraga sambil menggunakan masker. Benarkah olahraga pakai masker berbahaya?
Menjawab kekhawatiran tersebut, telemedicine consultant SehatQ, dr. Rahmita Kusuma Dewi mengatakan bahwa berolahraga sambil menggunakan masker sebenarnya boleh saja, selama olahraga yang dilakukan bukanlah olahraga berat atau hanya olahraga intensitas rendah.
“Kalau olahraganya masih sebatas jalan kaki, masih oke pakai masker. Namun, kalau olahraga yang intensitasnya sudah sedang menuju berat, seperti jogging apalagi lari, sebaiknya tidak pakai masker,” ungkapnya.
Menurut dr. Rahmita, jogging atau lari sambil memakai masker berisiko menyebabkan terjadinya pneumothorax atau kolaps paru.
Sehingga untuk kedua olahraga tersebut, kita paling baik melakukannya di rumah menggunakan treadmill dan tanpa masker, selama pandemi.
Baca Juga: Pemotor Waspada Nih, Pelanggar PSBB di Daerah Ini Pantatnya Bakal Kena Pukul Rotan Petugas
Sementara itu orang yang berolahraga santai sambil memakai masker, bukan berarti bisa abai terhadap hal lainnya. Anda disarankan untuk tetap harus waspada dan memantau kapasitas diri.
“Kalau saat olahraga pakai masker mulai muncul gejala seperti pusing, napas pendek, sesak atau hal lain yang mengkhawatirkan, ada baiknya segera dihentikan” jelas dr. Rahmita.
Ia menambahkan, hal ini penting dilakukan untuk mengukur kapasitas diri. Sehingga jika suatu saat ingin kembali berolahraga, Anda jadi sudah memahami batas atau kemampuan fisik diri sendiri.
Penggunaan masker ketika berolahraga juga tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
“Bagi orang-orang yang punya riwayat penyakit lain, selama pandemi ini memang paling aman untuk olahraga indoor, di rumah dan tanpa masker,” kata dr. Rahmita.
Terakhir, dr. Rahmita mengingatkan pentingnya physical distancing atau menjaga jarak dengan orang lain.
Bagi siapapun yang akan berolahraga di luar rumah meski sudah menggunakan masker hal ini semata-mata untuk mencegah penyebaran virus corona yang masih marak terjadi.
Tips berolahraga di luar rumah selama pandemi
Selain menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain, ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan saat berolahraga di luar rumah, seperti:
- Tidak menyentuh permukaan benda yang biasa disentuh orang banyak
- Selalu membawa hand sanitizer
- Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer setiap tidak sengaja menyentuh suatu permukaan
- Sebaiknya tidak berolahraga bersama orang lain atau di tempat ramai
- Mengajak orang yang satu rumah dengan Anda, jika butuh teman
- Tidak menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut selama berada di luar
Apabila saat berolahraga Anda berpapasan dengan orang lain, ingatlah untuk selalu menjaga jarak. Jika jalanan yang dilalui sempit, berhenti terlebih dahulu dan persilakan orang lain untuk lewat sebelum melanjutkan perjalananan.