Meski Remang-remang, Sempit, dan Pernah Jadi Lokasi Pembegalan, Terowongan Ceger Ternyata Masih Jadi Jalur Tikus Favorit Pemotor

By Fadhliansyah, Jumat, 12 Juni 2020 | 11:10 WIB

Terowongan Ceger Ternyata Masih Jadi Jalur Tikus Favorit Pemotor Nih

Terowongan ceger

"Dulu pak ogahnya dua, satu di Ceger, satu di Rambutan. Karena ada pembangunan saluran air, segala macam jadi sempit. Sekarang mobil harus lewat jalan utama," ujarnya.

Jauh sebelum mobil dan motor mengaspal, Manun menuturkan lokasi Terowongan Ceger merupakan sawah dan perkampungan.

Baru sekira tahun 1980an saat pemerintah membangun Jalan Tol Jagorawi Terowongan Ceger muncul dan digunakan.

"Sekarang cuman muat motor dan orang jalan kaki. Motor juga ngepas banget, salah satu jalur harus berhenti biar yang lain bisa lewat. Karena jalurnya sempit," tuturnya.

Baca Juga: Asik Cerita 7 Pemudik Lolos Tanpa SIKM Masuk Jakarta Naik Motor dan Travel Lewat Pos Penyekatan atau Jalur Tikus

Perihal kriminalitas, Manun menyebut sejumlah kasus begal dan rampok pernah terjadi di Terowongan Ceger saat malam atau dini hari.

Bukan tanpa sebab, jarak antara permukiman dengan Terowongan Ceger berjarak sekitar 150 meter dan minim penerangan.

Sementara panjang Terowongan Ceger yang berkisar 100 meter di sisi Kelurahan Rambutan berada tepat di belakang Terminal Kampung Rambutan.

"Setelah warga minta dipasang lampu sudah enggak ada kriminal, paling macet karena dipakai neduh sama orang bawa motor atau jalan kaki pas hujan," lanjut Manun.

Baca Juga: Jalur Favorit Pemudik yang Mudik Pulang Kampung Sudah Diketahui Polisi, Mereka Cari Alternatif Lain