Bikers Pasti Masih Bertanya-tanya Sampai Sekarang, Terbongkar Alasan Gak Ada Gambar Ayah di Kaleng Biskuit Khas Lebaran Ini

By Ahmad Ridho, Sabtu, 6 Juni 2020 | 07:05 WIB

Lukisan pada kaleng biskuit Khong Guan karya Bernardus Prasodjo.

GridMotor.id - Bikers pasti masih bertanya-tanya sampai sekarang, terbongkar alasan gak ada gambar ayah di kaleng biskuit khas lebaran ini.

Yap, biskuit Khong Guan memang identik dengan makanan ringan yang sering disajikan pas lebaran atau Idul Fitri, dan makanan ringan ini pastinya disukai bikers.

Biskuit ini memang menjadi ciri khas dengan gambar ibu dan kedua anaknya pada bagian depan kaleng tersebut.

Meski bukan Lebaran, kaleng biskuit ini juga sering digunakan sebagai wadah berbagai jenis makanan.

Baca Juga: Jadi Makanan Wajib Lebaran, Bikers Tahu Enggak Nih Sejarah Ketupat? Ternyata Panjang Ceritanya...

Baca Juga: Bikin Ngakak, Bukan Minta Beli Makanan Atau Antar Barang, Tapi Driver Ojol Malah Diminta Usir Binatang Kecil Ini

Di antaranya adalah kerupuk, keripik, maupun rengginang.

Tidak ada perubahan berarti pada penampilan kaleng biskuit tersebut.

Warna merah dan gambar deretan biskuit yang bisa dinikmati di dalamnya menghiasi kaleng.

Namun, satu hal yang paling diingat dari kaleng biskuit itu, yakni lukisan ibu dan dua anaknya yang sedang menikmati teh dan biskuit.

Baca Juga: Sedih Lihatnya, Driver Ojol Kehilangan Motor Saat Ambil Orderan Makanan, Padahal Niat Mau Digadai Buat Sekolah Anak

Uniknya, tidak ada ayah dalam lukisan itu.

Melansir Kompas.com, 18 Juni 2017, pelukis gambar itu adalah Bernardus Prasodjo.

Alasan tidak ada sosok ayah

Dalam sebuah video yang diunggah ANTARA News di YouTube, Bernardus menuturkan alasan tidak adanya sosok ayah dalam gambar tersebut.

Baca Juga: Bikers Kuliner Mana Suaranya? 10 Sajian Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Daerah, Bikin Ngiler...

Bernadus mengaku, sebenarnya dia tidak tahu persis alasan ketiadaan sosok ayah dalam gambar itu.

Meski demikian ia memiliki sebuah teori.

"Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ," jawab Bernardus.

Berbagai jenis biskuit dan wafer yang ada di dalam biskuit Khong Guan.

"Karena yang belanja ibunya kok," lanjut pria yang kini aktif dalam pengobatan prana tersebut.

Baca Juga: Bikers Tahan Diri! Wajib Tahu Dampak Makanan Enak Saat Lebaran Bagi Kesehatan

Bernardus pun menuturkan proses pembuatan gambar itu.

Awalnya ia membuat sketsa dengan komposisi gambar sesuai pesanan.

"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," tutur Bernardus.

Seingat dia, lukisan itu ia buat sekitar tahun 1970-an.

Baca Juga: Pemotor Bisa Melongo, Video Maling Burung Diringkus Warga Dapat Bonus Makan dan Minum, Sempat Ngobrol Sama Anggota TNI

Waktu itu, dia mendapat pesanan untuk gambar itu dari sebuah perusahaan separasi film.

"Mereka pesan banyak sekali gambar ke saya. Salah satunya Khong Guan itu," kata Bernardus.

Ketika itu, ia mendapat contoh dari sebuah majalah.

Potongan gambar itu terlihat lusuh.

Baca Juga: Yogyakarta Geger, Ramai Video Pernikahan Virtual Pakai Green Screen, Makanan dan Souvenir Bisa Diantar Pakai Ojol

Ia mengikuti saja arahan yang diberikan pihak pemesan soal gambar yang diinginkan mereka.

Menurut Bernardus, gambar yang sampai saat ini menghiasi kaleng biskuit Khong Guan itu tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya.

"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," papar dia.

Awal karier Bernadus sebagai pelukis

Baca Juga: Fakta Driver Ojol Mendadak Kejang dan Tewas saat Order Makanan di Tanjung Duren, Saksi: Kepala Korban Sempat Membentur Lantai

Bernardus menuturkan ia mengawali karier sebagai pelukis profesional sejak menjalani kuliah di Institut Teknologi Bandung.

"Yang penting dari pekerjaan-pekerjaan semacam itu, bisa punya rumah, bisa punya mobil," kata dia.

Rumah kosnya di Jalan Lengkong Kecil Bandung bersebelahan dengan kantor redaksi Aktuil, sebuah majalah musik terkenal saat itu.

"Kami suka main ke situ, bantu-bantu buat ilustrasi. Keterusan. Lama-lama kuliahnya ketinggalan," ungkap Bernadus.

Baca Juga: Aksi Mulia Driver Ojol, Jualan Makanan Ringan dan Hasilnya Akan Didonasikan Untuk Korban Terdampak Corona

Dari situ ia mulai mendapat pesanan komik, yang lama-lama semakin banyak. Dari komik, ia mendapat pesanan dari perusahaan untuk menggambar produk mereka.

"Dulu, saya ke supermarket, itu bangga sekali. Hampir semua etiket-etiket yang laku itu, saya yang bikin. Tetapi, makin ke sini, makin sedikit," tutur Bernardus. Saat ini yang tersisa hanya Khong Guan, Monde, dan Nissin Wafer.

 

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Tidak Ada Ayah dalam Gambar Kaleng Khong Guan",