Brutal! Gara-gara Hutang Rp 100 Ribu Dua Jari Debt Collector Putus Dibacok, Pelaku Bokek Akibat Wabah Corona

By Aong,Ahmad Ridho, Rabu, 20 Mei 2020 | 17:00 WIB

Ilustrasi pembacokan.

GridMotor.id - Brutal! gara-gara duit Rp 100 ribu dua jari debt collector putus dibacok, pelaku bokek akibat wabah corona.

Dua jari penagih utang bernama Leonardus Saka terputus pada Selasa (12/5/2020).

Peristiwa itu terjadi saat Leonardus Saka menagih utang kepada Agus Surono, pria yang sehari-hari berjualan sayur di Kota Bekasi.

Leonardus ditebas saat menagih utang ke rumah Agus Surono di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi sekira pukul 17.30 WIB.

Baca Juga: Debt Collector Diburu Polisi Gara-gara Pukul Debitur Hingga Kantor Leasing Digeruduk Ratusan Orang

Baca Juga: Debt Collector Terancam, Sering Bergaya Seperti Koboi Jalanan dan Rampas Kendaraan, Polisi Akan Sikat Habis Pelaku

Saat itu, Leonardus sedang menjalankan tugasnya menagih utang ke rumah Agus Surono.

"Korban lagi nagih utang, cuma mungkin karena pelaku lagi tidak ada uang jadi kesal," kata Kapolsek Bantargebang, Kompol Ali Djoni saat dikonfirmasi, Rabu, (13/5/2020).

Terpancing Istri yang Emosi

Saat itu, Leonardus bertemu dengan istri Agus Surono untuk menagih utang.

Baca Juga: Jangan Takut, Warga Bisa Melaporkan Kalau Barangnya Disita Debt Collector ke Lembaga-lembaga Ini

Namun, istri pelaku yang turut emosi membuat sang suami terpancing.

Korban yang tertekan lalu mengambil bambu yang ada di sekitar lokasi kejadian, tetapi tersangka kemudian mengambil sebilah golok untuk menyerang.

"Sempat dorong-dorongan dulu, korban lalu ambil bambu, nah pas liat korban bawa bambu dia (pelaku) mengambil golok," jelasnya.

Dua Jari Korban Putus

Keributan pun tidak terelakkan, pelaku secara brutal menyerang korban hingga mengalami luka di bagian tangan kanan.

Baca Juga: Bikin Geger Serumah, Didatangi Debt Collector dan Tagih Cicilan, Tuan Rumah Kaget Enggak Punya Motor Kredit

"Langsung diserang sampai putus jarinya, bagian jempol dan telunjuk kanan," paparnya.

Usai kejadian itu, korban dibantu warga setempat dibawa ke rumah sakit guna mengobati luka pada bagian tangan sebelah kanannya.

Tidak lama setelah kejadian itu, massa dari teman-teman korban berusaha mendatangi pelaku ke rumahnya.

Beruntung kata Ali, pelaku sudah diamankan oleh ketua RW setempat untuk sepanjutnya diserahkan ke Polsek Bantar Gebang.

Baca Juga: Hilang Taring Nih! Gaya-gayaan Mau Tarik Paksa Kendaraan, Debt Collector Ciut Dimarahin Warga

"Kasusnya sudah ditangani Polres, dia (pelaku) sehari-hari bekerja tukang sayur ngontrak di kontrakan pak RW, makanya pas ramai mau ditangangi massa dia diantar pak RW ke Polsek," tegasnya.

Perkara Uang Rp 100 Ribu

Peristiwa penganiayaan yang dilakukan seorang pedagang sayur bernama Agus Sorono terhadap Leodardus Saka, dipicu tagihan utang sebesar Rp100 ribu yang tak sanggup dibayar.

Korban Leonardus diketahui merupakan pria yang bekerja sebagai rentenir, peristiwa penganiayaan mengakibatkan dua jari korban putus usai diserang menggunakan senjata tajam.

Baca Juga: Warga Dibuat Geger, Debt Collector Coba Tarik Paksa Kendaraan Langsung Digeruduk Massa

Peristiwa ini diketahui terjadi di rumah kontrakan pelaku di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi sekira pukul 17.30 WIB.

Kepala Seksi Pemtrantibmum Kelurahan Ciketing Udik, Adventus Pardosi mengaku, turut membantu ketua RW setempat saat menyerahkan pelaku ke Polsek Bantargebang.

"Jadi dari informasi yang saya dapat dan kebetulan saya ada disitu jadi pelaku itu ditagih utang piutang sama bank keliling (korban)," kata Adventus kepada TribunJakarta.com, Rabu, (13/5/2020).

Pengakuan Pelaku

Saat mengantar pelaku ke Polsek Bantargebang, Adventus sempat menanyakan langsung ke pelaku duduk perkara aksi peristiwa penganiayaan tersebut.

Baca Juga: Dua Kelompok Debt Collector Bersenjata Tajam Tawuran dan Jual Kendaraan Sitaan Bikin Polisi Geram Tebar Ancaman

"Waktu saya tanya di mobil itu kurang lebih total utangnya Rp1 juta atau Rp1,5 juta gitu, dan kejadian itu adalah pembayaran dia terakhir, itupun sisa Rp100 ribu atau Rp150 ribu," ungkapnya.

Dia juga sempat menanyakan mengapa tega membacok orang hingga mengalami luka yang cukup parah, lalu pelaku berdalih khilaf dan terbawa emosi.

"Dia mengakui perbuatannya, karena dia khilaf, karena kebawa emosi padahal itu utang tinggal terakhir," ungkapnya.

Pelaku lanjut Adventus, diduga tengah mengalami kondisi sulit, terlebih di massa pandemi Covid-19 yang banyak berdampak pada sektor ekonomi.

Baca Juga: Kisah Debt Collector Dilarang Presiden Kehilangan Pekerjaan Kelaparan dan Terjerat Pinjaman Online

"Ya mungkin karena lagi bawah Covid-19, jangankan tukang sayur semua sektor usaha pasti menurun," katanya.

Ada Faktor Cekcok

Pelaku ketika ditanya memang tidak mengaku secara gamblang kondisi ekonominya.

Tapi, jika dilihat dari nilai tagihan yang hanya Rp100 ribu tentu sangat disayang harus berujung pada kekerasan.

Baca Juga: Keterlaluan! Pemerintah Kasih Relaksasi Kredit, Debt Collector Masih Membabi Buta Tagih Utang

"Dia enggak bicara sejauh itu (usahanya menurun), tapi logikanya cuma gara-gara ditagih segitu aja bisa sampai tersulut emosi berartikan ada faktor ekonomi yang enggak bisa diutarakan pelaku," ujarnya.

"Tapi menurut saya ada faktor cekcok juga, di awal enggak bisa ketemu solusinya, jadi sampai kejadian seperti itu," tambahnya.

Reaksi Rekan Korban

Agus Sorono, seorang pedagang sayur yang membacok penagih utang bernama Leonardus Saka sempat mengundang reaksi sejumlah rekan korban mendatangi lokasi kejadian.

Baca Juga: Debt Collector Kena Sabet Palu Pemilik Motor, Kepala Bocor dan Masuk Rumah Sakit

Suasana sempat mencekam ketika jumlah massa yang datang kian banyak.

Mereka hendak mencari pelaku yang telah melukai rekannya saat berusaha menagih utang.

Kepala Seksi Pemtrantibmum Kelurahan Ciketing Udik, Adventus Pardosi mengatakan, massa yang datang jumlahnya cukup banyak.

Mereka mayoritas berasal dari salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang kebetulan korban aktif di dalamnya.

Baca Juga: Bikin Geger Serumah, Didatangi Debt Collector dan Tagih Cicilan, Tuan Rumah Kaget Enggak Punya Motor Kredit

"Mereka datang dari mana aja, ada yang dari Gunung Putri Bogor, Cibubur, mereka berkumpul di sekitaran lokasi kajadian," kata Adventus kepada TribunJakarta.com.

Rekan Korban Terpancing

Dia menjelaskan, massa yang hadir untuk membela korban juga terpancing informasi yang dianggap keliru.

"Jadi tersulut, ada kabar bahwa, korban dibacok pada bagian kepala lalu ada kabar pelakunya warga Ciketing Udik, padahal bukan, dia (pelaku) mengontrak di sini," jelasnya.

Baca Juga: Sampai Diteriaki Maling, Begini Kronologis Debt Collector Kalang Kabut Dibogem Provost Setelah Tarik Kendaraan Emak-emak

Massa yang sudah berkumpul dengan jumlah cukup banyak itu akhirnya dapat dikendalikan, Adventus bersama tokoh masyarakat dan unsur kepolisian mencoba memberikan klarifikasi.

"Itu sampai jam 3 malam kita panggil tokohnya yang juga ketua ormas, kita buat klarifikasi supaya teman-teman korban enggak kesulut emosi," paparnya.

Adapun aksi pembacokan terjadi di rumah kontrakan pelaku di Jalan Lingkar Bambu, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Selasa (12/5/2020) sekira pukul 17.30 WIB.

Kapolsek Bantargebang, Kompol Ali Djoni mengatakan, korban yang bekerja sebagai penagih utang datang ke rumah pelaku untuk menjalankan tugasnya.

Baca Juga: Fakta Gerombolan Debt Collector dan Rombongan Pemotor Tawuran, Polisi dan Anggota TNI Sampai Kewalahan, Begini Kronologinya

"Korban lagi nagih utang, cuma mungkin karena pelaku lagi tidak ada uang jadi kesal," kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu (13/5/2020).

Keributan pun tidak terelakkan, pelaku secara brutal menyerang korban hingga mengalami luka di bagian tangan kanan.

"Langsung diserang sampai putus jarinya, bagian jempol dan telunjuk kanan," paparnya.

Tidak lama setelah kejadian itu, massa dari teman-teman korban berusaha mendatangi pelaku ke rumahnya.

Baca Juga: Hidup Gak Tenang Karena Diancam dan Sering Didatangi Debt Collector? Laporkan ke 5 Tempat Ini Mata Elang Dijamin Mundur

Beruntung kata Ali, pelaku sudah diamankan oleh ketua RW setempat untuk selanjutnya diserahkan ke Polsek Bantar Gebang.

"Kasusnya sudah ditangani Polres, dia (pelaku) sehari-hari bekerja tukang sayur mgontrak di kontrakan pak RW, makanya pas ramai mau ditangangi massa dia diantar pak RW ke Polsek," tegasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tagih Utang, Dua Jari Debt Collector Putus Dibacok Tukang Sayur,